Minggu, 16 Juni 2013

Penelitian Membuktikan Ada Formalin pada Ikan

BANDA ACEH - Ikan mengandung formalin sepertinya bukan lagi sekadar dugaan. Penelitian di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) yang dilakukan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unsyiah membuktikan adanya kandungan zat berbahaya pada ikan yang beredar di pasar.

Pakar Kesmavet FKH Unsyiah, Dr drh Nurliana MSi menjawab Serambi, Sabtu (8/6) menjelaskan, kesmavet merupakan ilmu yang berhubungan dengan hewan dan bahan/produk asal hewan yang secara langsung atau tidak langsung memengaruhi kesehatan manusia.

“Kalau dari penelitian yang sudah dilakukan di laboratorium Kesmavet, memang ada formalin (di ikan) dengan konsentrasi yang bervariasi,” ungkap Nurliana.

Selain pada ikan segar, lanjut Nurliana, hasil penelitian mahasiswa juga menemukan adanya kandungan formalin pada ikan asin, teri, keumamah, dan udang.

Dijelaskan, formalin sangat berbahaya bagi kesehatan karena bersifat karsinogenik (menyebabkan kangker). Dampaknya baru akan terasa nanti, ketika formalin telah terakumulasi dalam tubuh.

“Sekarang saja kita bisa melihat kalau penderita kangker di Indonesia terus meningkat,” ujar dosen yang akrab disapa Nuna ini.

Nuna juga membuka klinik onkologi (kangker) di Banda Aceh. Di kliniknya, Nuna menyebutkan ada lima sampai 10 orang penderita kangker yang datang setiap malam.

“Pertanyaannya mengapa? Itu salah satunya disebabkan oleh makanan mengandung formalin, yang sudah terakumulasi sekian lama di dalam tubuh,” tegasnya.

 Kontrol dan pengawasan
Peneliti di FKH Unsyiah berharap pemerintah daerah agar memberi perhatian yang lebih besar terhadap masalah kesehatan masyarakat. Salah satunya dengan memperkuat sistem kontrol dan pengawasan.

“Perlu ada koordinasi yang kuat dari masing-masing lembaga. Jika BBPOM mengawasi ketika telah dipasarkan, maka dinas perikanan mengawasi dan memeriksa sebelum ikan dipasarkan. Penyuluhan kepada nelayan juga harus diberikan agar mereka mengerti akan bahaya formalin,” terangnya.

Sementara kepada masyarakat selaku konsumen, ia meminta agar jeli dalam memilih ikan. Ikan yang mengandung formalin biasanya tidak dikerubuti lalat. “Namun ada juga lalat yang mau hinggap jika kandungan formalinnya itu sedikit,” tutur Nuna.(yos)

ciri makanan
mengandung formalin

* Ikan segar biasanya dikerubuti lalat sedangkan yang tidak mengandung formalin tidak
* Perhatikan juga kondisi daging dan insang * Daging segar alami biasanya diikuti insang yang juga merah segar
* Pada bakso, teksturnya sangat kenyal, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar, dan jika dibelah di dalamnya tampak warna merah tua mencolok tidak wajar
* Pada daging ayam, tekstur daging kencang, tak mudah rusak dan tidak dikerubuti lalat
* Pada mie basah, tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah rusak dan tahan dalam jangka waktu lama
* Pada tahu, teksturnya yang terlampau keras, kenyal, tapi tidak padat, tidak mudah rusak dalam waktu lama

Editor : hasyim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar