Selasa, 30 Oktober 2012

Pembangunan dan Pengembangan Pesisir Melalui Aspek Sosial, Ekonomi dan Budaya

Oleh : Izzur Rozabi, Universitas Padjajaran 

Sebagian besar penduduk Indonesia hidup di wilayah pesisir dan bergantung pada hasil kelautan. Tidak sedikit dari masyarakat Indonesia bergantung pada hasil Sumber Daya Laut di Indonesia. wilayah pesisir Indonesia memiliki kekayaan dan keanekaragaman yang sangat banyak. Beberapa hasil kelautan Indonesia saat ini adalah Hutan Mangrove, Terumbu Karang, Padang Lamun, dan berbagai jenis ikan.
Akan tetapi, kekayaan alam yang melimpah tersebut tidak mampu untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat di sekitar pesisir. Potensi kelautan yang besar seakan-akan tidak membawa dampak yang berarti secara signifikan untuk masyarakat pesisir. Masyarakat pesisir tetap dalam lingkaran kemiskinan yang semakin mengikat.
Pembangunan dan pengembangan di kawasan pesisir merupakan salah satu aspek penting dalam meningkatkan aspek perekonomian masyarakat pesisir. Semakin berkembangnya masyarakat di wilayah pesisir akan berdampak secara langsung terhadap hasil penangkapan. Hasil penangkapan akan berdampak secara langsung kepada ekspor. Dengan demikian, perlu adanya perbaikan pada sektor pembangunan dan pengembangan di kawasan pesisir.
Perlu adanya analisis terkait pengembangan masyarakat pesisir agar Sumber Daya Manusia dapat membangun dan mengembangkan sumber daya laut Indonesia. beberpa aspek diantaranya aspek sosial, aspek ekonomi, dan aspek budaya. Perlunya memahami aspek sosial  masyarakat sekitar, karena setiap masyarakat mempunyai tingkat psikologis dan cara penyelesaian yang berbeda. Misalnya masalah masyarakat pesisir Madura dengan masyarakat pesisir Lombok sangatlah berbeda, demikian pula penyelesaiannya. Aspek ekonomi, hasil kelautan Indonesia dapat berkembang apabila dapat dimanfaatkan secara baik. Aspek budaya, budaya dalam masyarakat juga mempengaruhi hasil penangkapan. Ketika masyarakat sudah terbiasa menggunakan alat-alat praktis untuk mendapatkan ikan, maka perolehan akan sangat melimpah, akan tetapi berdampak buruk terhadap lingkungan beberapa tahun kemudian. Bahkan lingkungan dapat rusak karena pemakaian alat-alat praktis yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya pemberdayaan masyarakat pesisir agar paham terkait pentingnya menjaga lingkungan pesisir.
Aspek sosial, masyarakat pesisir dibedakan menjadi tiga, yakni Nelayan, Buruh dan Pembudidaya. Seperti yang dijelaskan diatas, masyarakat pesisir cenderung adalah kelompok miskin. Kebanyakan menangkap ikan tanpa menggunakan perahu motor. Secara analisis sosial, terdapat dua faktor penyebab kemiskinan, diantaranya adalah faktor alamiah yang disebabkan oleh musim, sementara faktor non-alamiah disebebkan keterbatasan teknologi atau alat. Sementara itu, tidak jarang terjadi konflik di dalam masyarakat pesisir. Beberapa konflik yang mungkin terjadi adalah konflik perebutan wilayah perairan dalam melakukan penangkapan, perbedaan alat yang digunakan, dan lain sebagainya.
Sementara aspek ekonomi, perekonomian Indonesia dapat tumbuh dengan memanfaatkan perikanan yang ada di Indonesia. hal tersebut dikarenakan, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang kelautan, hasil laut beragam yang meliputi komoditas-komoditas primer, dan komoditas-komoditas sekunder lainnya. Potensi sumber daya kelautan Indonesia sebenarnya memiliki daya saing yang tinggi sehingga dapat dengan mudah untuk dikembangkan sebagai komoditas unggulan. Adanya keterkaitan yang kuat dengan sector lainnya, terlebih sector perdagangan.
Aspek budaya, adanya budaya masyarakat yang lebih percaya kepada mitos serta ritual-ritual lainnya saat ini sudah mulai luntur. Masyarakat mulai mengikuti arus modernisasi sehingga budaya-budaya bulanan atau bahkan tahunan tersebut sudah jarang ditemui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar