Selasa, 30 Oktober 2012

Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sebagai Penyuplai Listrik untuk Kebutuhan Lokal di Area Pesisir Pantai

Oleh :  Fayun Bondan Maghfiroh, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Tema: Manajemen dan Pemanfaatan Sumber Daya Laut Indonesia
Sub Tema: Teknologi Di Kalangan Masyarakat Pesisir

Maritim merupakan sebuah nama yang berhubungan erat dengan sebuah lautan. Perariran yang sangat luas dan membentuk sau kesatuan dalam sebuah  lingkup lautan bersama dengan kepulauan yang akan membentuk sebuah skema kemaritiman. Indonesia merupakan negara maritim atau kepulauan terbesar didunia, antara pulau satu dengan pulau lainnya dipisahkan oleh laut, tapi bukanlah menjadi penghalang bagi setiap suku bangsa di Indonesia untuk saling berhubungan dengan suku-suku di pulau lainnya.
Sejak zaman bahari, pelayaran dan perdagangan antar pulau telah berkembang dengan menggunakan berbagai macam tipe perahu tradisional, nenek moyang kita menjadi pelaut-pelaut handal yang menjelajahi untuk mengadakan kontak dan interaksi dengan pihak luar. Pelayaran terjauh yang dilakukan oleh orang-orang Indonesia (Nusantara) pada zaman bahari telah sampai ke Madagaskar. Bukti dari berita itu sendiri adalah berdasarkan penelitian yang dilakukan yaitu tipe jukung yang sama yang digunakan oleh orang-orang Kalimantan untuk berlayar.Pada zaman bahari telah menjadi suatu hak paten tersendiribahwa Indonesia merupakan negara maritim.


Indonesia merupakan negara maritim yang mempunyai banyak pulau, luasnya laut menjadi modal utama untuk membangun bangsa ini. Laut dijadikan ladang mata pencaharian, laut juga dijadikan sebagai tempat menggalang kekuatan, mempunyai armada laut yang kuat berarti bisa mempertahankankedudukandari serangan luar. Lautandalam hal ini menjadi suatu yang sangat penting sejak zaman dahulu sampai zaman sekarang. Meninjau akan adigdayanya Indonesia karena pengoptimalanpotensi laut sebagai sarana dalam kesuksesanperekonomian dan ketahanan politik suatu negara, maka sudah selayaknyabila sekarang ini Indonesia harus lebih mengembangkan laut demi tercapianya tujuan nasional.Pengoptimalan potensi laut menjadikan bangsa Indonesia maju karena Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan laut.Laut akan memberikan manfaat yang sangat vital bagi pertumbuham dan perkembangan perekonomian atau perdaganagan di Indonesia, khususnya bagi masyarakat pesisir.

Sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan garis pantai sepanjang 81.000 km (terpanjang kedua setelah Kanada), Indonesia, sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah pesisir (coastal zone). Namun kondisi yang tak sepadan dengan keadaan alam Indonesiaterjadi di wilayah tersebut, sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dinyatakan kurang padu antar keduanya.Sehingga, banyak sumber daya alam yang tak termanfaatkan maksimaldan sesuatu yang seharusnya bisa membangkitkan kualitas wilayah tersebut menjadi tidak terealisasikan dengan baik. Permasalahan umum saat inidalam pengelolaan wilayah pesisir dan laut yang menjadi kendala dalam upaya pengelolaan secara terpadu sumberdaya pesisir dan laut dalam menopang perekonomian adalah:

o Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Rendahnya kualitas SDM pada masyarakat pesisir erat hubungannya dengan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, baik pendidikan formal maupun non formal. Perhatian pemerintah terhadap pengembangan kualitas SDM masyarakat pesisir masih rendah dan merupakan daerah terisolisir.

o Belum diterapkannya penataan ruang pesisir dan laut secara baik.
Penyusunan tata ruang wilayah pesisir dan laut sebagai salah satu usaha menekan terjadinya konflik kepentingan saat aktifitas dan jumlah orang yang memanfaatkan sumberdaya wilayah pesisir semakin hari semakin meningkat sedangkan daerah yang akan dimanfaatkan tetap dan cenderung berkurang.

o Pencemaran daerah pesisir dan pantai.
Pencemaran daerah pesisir dan pantai merupakan salah satu masalah serius yang menyebabkan tidak seimbangnya ekosistem di daerah tersebut. Pencemaran bahan-bahan organik dan an organik dari limbah rumah tangga dan pertambangan akan meningkatkan eutropikasi yang menyebabkan ledakan populasi bakteri pengurai, yang akan berakhir pada peningkatan konsumsi oksigen terlarut dalam jumlah besar sehingga oksigen menjadi
berkurang akan berakibat kematian ikan dan organisme yang hidup di pesisir dan pantai.

o Erosi dan sedimentasi pantai .
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius degradasi pantai. Selain proses-proses alami, seperti angin, arus, dan gelombang, aktivitas manusia juga menjadi penyebab penting erosi pantai. Selain itu, kegiatan reklamasi pantai dapat mengakibatkan perubahan pada lingkungan pesisir, berupa peningkatan kekeruhan air dan pengendapan sedimen

o Sarana dan prasarana kurang
Di dalam pembangunan masyarakat pesisir sesuai sifat, situasi dan kondisi yang ada, dijumpai berbagai kendala yang cukup berat. Permasalahan tersebut antara lain daerah pesisir umumnya terisolasi, sarana dan prasarana masih terbatas. Termasuk kendala pembangkit listrik beserta alur kelistrikan yang belum sempurna di sbagian besar daerah pesisir pantai Indonesia.

Beberapa permasalahan tersebut merupakan sebagian kecil dari semua masalah yang dihadapkan pada sektor pesisir. Kemudian diharapkan akan muncul beberapa pemecahan masalah yang akan menjadi pemecah dan pengurai dari berbagai permasalahan tersebut.

Jika meninjau dari beberapa hal tersebut, terdapat 2 hal yang saling berlawanan namun dapat dijalin sebuah keterkaitan yang menimbulkan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Pertama, adanya sumber daya pesisir yang melimpah berupa lautan beserta ombak-ombaknya, namun di sisi lain terdapat hal yang berkebalikan dengan perihal tersebut, yakni kurangnya sarana dan prasarana berupa asupan listrik di wilayah pesisir pantai tersebut. Berdasarkan hal tersebut, terlintas di benakku bahwa akan timbul suatu hal positif jika keduannya saling dikaitkan, yaitu pembuatan pembangkit listrik tenaga gelombang laut (Sea Wave Power Plant) sebagai penyuplai listrik dengan daya sedang untuk kebutuhan lokal di wilayah pesisir pantai.

Berikut pemaparan singkat tentang pembangkit listrik tenaga gelombang laut (Sea Wave Power Plant) sebagai penyuplai listrik dengan daya sedang untuk kebutuhan lokal di wilayah pesisir pantai,


1. Menentukan lokasi pesisir yang strategis dan cocok bila digunakan sebagai area peletakan power plant. Area pesisir harus memiliki kontur tanah yang tidak terlalu agar penanaman pipa arus listrik tidak terlalu sulit, dan diusahakan agar ombak laut yang berada di tepian pesisir pantai tersebut cukup besar sehingga dapat memutar penggerak dengan kecepatan yang memenuhi standard, dan jika memungkinkan memilih pesisir pantai yang memiliki garis batas air laut saat pasang yang tidak terlalu jauh dari bibir pantai.

2. Membangun batang pembangkit (Stick Power Plant) di lepas pantai pada titik koordinat tertentu dengan rata-rata gelombang terbesar. Kemudian memasang plat panjang di antara dua batang pembangkit yang difungsikan sebagai alat penahan hantaman gelombang laut, yang dimana saat plat tersebut dihantam dan bergerak, akan memberikan efek gerakan pada alat penggerak. Gelombang tersebut sangat berpengaruh bagi proses kerja alat pembangkit tersebut, karena sumber gerakan dari alat penggerak berasal dari besar tekanan gelombang laut yang menghantam plat yang terhubung antara batang satu dengan batang yang lain. Jadi, semakin besar kekuatan hantaman yang dihasilkan oleh ombak terhadap plat, semakin besar pula gerakan yang dihasilkan oleh alat penggerak. Batang pembangkit tersebut ditancapkan ke dasar pantai hingga dan lubang outputnya dihubungka ke generator mini dengan pipa isolator berisi serabut kabel listrik sebagai penyalur keluaran listrik dari batang pembangkit ke generator mini untuk dihimpun sementara.

3. Membuat generator mini yang ditanam di bawah tanah dengan saluran input dari batang pembangkit dan saluran output ke generator listrik induk. Semua itu saling dihubungkan dengan pipa isolator yang berisi serabut kabel listrik yang memuat jalannya arus listrik. Generator mini berfungsi sama halnya dengan generator pada umumnya, yaitu menyimpan daya listrik, namun berukuran mini dengan batasan kuota menyimpan listrik yang kecil. Dalam hal ini, generator mini berfungsi sebagai penghimpun sementara daya listrik dari setiap batang pembangkit sebelum listrik tersebut disalurkan ke generator induk. Cara tersebut dibuat agar input yang masuk ke generator induk hanya satu saluran saja, yaitu dari generator mini.

4. Membangun generator listrik induk di tepian pantai yang agak jauh dari garis batas air laut saat pasang. Generator berfungsi sebagai alat penyimpan daya listrik berkapasitas besar dengan kemampuan penyaluran yang besar pula. Generator tersebut mendapat asupan daya listrik dari generator mini yang telah tertanam di bawah tanah melalui saluran pipa isolator yang berisi serabut kabel listrik di dalamnya. Listrik yang masuk dari generator mini tersebut disimpan dalam generator induk sebelum disalurkan ke beberapa gardu listrik.

5. Pada generator induk tersebut, terdapat pula stabilisator pada saluran input dan outputnya. Stabilisator tersebut berfungsi sebagai penyetabil aliran listrik yang masuk dan keluar melalui gardu induk tersebut. Jadi, sedikit banyaknya listrik yang teralirkan dapat dikontrol dengan baik, dan penyuplaian listrik ke beberapa gardu pun dapat dikendalikan dengan baik.

6. Supaya generator induk tersebut aman dari bahaya luar, seperti hujan, angin, dan lain sebagainya, maka dibuat rumah khusus sebagai pelindung generator listrik dari ancaman bahaya eksternal. Tentunya rumah tersebut bersifat isolator atau penghantar listrik yang buruk sehingga menghindari aliran arus listrik itu sendiri dalam pelindung tersebut.

7. Setelah daya listrik disimpan di dalam generator induk, kemudian disalurkan ke beberapa gardu yang terletak pada titik-titik tertentu sekitar generator induk. Gardu tersebut berfungsi sebagai penyebar arus listrik dari generator induk ke rumah warga dengan muatan listrik yang sebelumnya telah distabilkan oleh stabilisator.

8. Listrik pun dapat tersebar di beberapa rumah warga pesisir pantai dalam ruang lingkup sebaran dengan kategori sedang untuk setiap satu gardu listrik, dan dalam ruang lingkup sebaran dengan kategori luas untuk satu generator listrik.

Tahapan-tahapan tersebut merupakan langkah bagaimana pembangkit listrik tenaga gelombang laut (Sea Wave Power Plant) itu dibuat beserta alur dan cara kerjanya. Alat tersebut dapat bekerja maksimal dengan satu komponen penting yaitu gelombang laut yang notabene merupakan sumber dari pembangkit itu sendiri. Energi gelombangadalah jenis energi yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan gelombang laut. Energi tersebut dirubah dengan cara sedemikian rupa dengan alat tersebut menjadi listrik yang dapat dimanfaatkan oleh warga di pesisir pantai guna penunjang sarana dan prasarana warga untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Alat ini dirancang agar dapat terealisasikan dengan baik dan memenuhi segala apa yang semula menjadi harapan kita bersama.

Tak ada gading yang tak retak. Tak ada manusia di dunia ini yang sempurna. Itulah kenyataan yang ada di dunia ini. Semua hal baik ataupun buruk sebenarnya berawal dari dalam diri manusia itu sendiri. Tidak ada yang dapat mengendalikannya selain Allah dan dirinnya sendiri. Maka, dalam menjaga lingkungan hidup sekitar juga tak dapat bergantung pada orang lain, melainkan dari kesadaran dalam diri manusia masing-masing. Mari kita jaga dan manfaatkan anugerah besar yang dkaruniai Allah untuk kita semua. Mari kita konsumsi Sumber Daya Alam (SDA) dengan langkah dan cara yang bijak oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Hargai lingkungankita selayaknya kita menghargai diri kita sendiri. Raihlah hal positif dari pikiran dan tindakan positif. Jika bukan kita yang menjaga dan memanfaatkan laut ini dengan baik, lalu siapa lagi? Jika bukan sekarang kita bertindak untuk menjaganya, lalu kapan lagi? That’s your choice!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar