Oleh : Fayun Bondan Maghfiroh, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Tema: Manajemen dan Pemanfaatan Sumber Daya Laut Indonesia
Sub Tema: Teknologi Di Kalangan Masyarakat Pesisir
Maritim merupakan sebuah nama yang berhubungan erat dengan sebuah
lautan. Perariran yang sangat luas dan membentuk sau kesatuan dalam
sebuah lingkup lautan bersama dengan kepulauan yang akan membentuk
sebuah skema kemaritiman. Indonesia merupakan negara maritim atau
kepulauan terbesar didunia, antara pulau satu dengan pulau lainnya
dipisahkan oleh laut, tapi bukanlah menjadi penghalang bagi setiap suku
bangsa di Indonesia untuk saling berhubungan dengan suku-suku di pulau
lainnya.
Sejak zaman bahari, pelayaran dan perdagangan antar pulau telah
berkembang dengan menggunakan berbagai macam tipe perahu tradisional,
nenek moyang kita menjadi pelaut-pelaut handal yang menjelajahi untuk
mengadakan kontak dan interaksi dengan pihak luar. Pelayaran terjauh
yang dilakukan oleh orang-orang Indonesia (Nusantara) pada zaman bahari
telah sampai ke Madagaskar. Bukti dari berita itu sendiri adalah
berdasarkan penelitian yang dilakukan yaitu tipe jukung yang sama yang
digunakan oleh orang-orang Kalimantan untuk berlayar.Pada zaman bahari
telah menjadi suatu hak paten tersendiribahwa Indonesia merupakan negara
maritim.
Indonesia merupakan negara maritim yang mempunyai banyak pulau,
luasnya laut menjadi modal utama untuk membangun bangsa ini. Laut
dijadikan ladang mata pencaharian, laut juga dijadikan sebagai tempat
menggalang kekuatan, mempunyai armada laut yang kuat berarti bisa
mempertahankankedudukandari serangan luar. Lautandalam hal ini menjadi
suatu yang sangat penting sejak zaman dahulu sampai zaman sekarang.
Meninjau akan adigdayanya Indonesia karena pengoptimalanpotensi laut
sebagai sarana dalam kesuksesanperekonomian dan ketahanan politik suatu
negara, maka sudah selayaknyabila sekarang ini Indonesia harus lebih
mengembangkan laut demi tercapianya tujuan nasional.Pengoptimalan
potensi laut menjadikan bangsa Indonesia maju karena Indonesia mempunyai
potensi yang sangat besar untuk mengembangkan laut.Laut akan memberikan
manfaat yang sangat vital bagi pertumbuham dan perkembangan
perekonomian atau perdaganagan di Indonesia, khususnya bagi masyarakat
pesisir.
Sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan garis
pantai sepanjang 81.000 km (terpanjang kedua setelah Kanada), Indonesia,
sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah pesisir (coastal zone).
Namun kondisi yang tak sepadan dengan keadaan alam Indonesiaterjadi di
wilayah tersebut, sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
dinyatakan kurang padu antar keduanya.Sehingga, banyak sumber daya alam
yang tak termanfaatkan maksimaldan sesuatu yang seharusnya bisa
membangkitkan kualitas wilayah tersebut menjadi tidak terealisasikan
dengan baik. Permasalahan umum saat inidalam pengelolaan wilayah pesisir
dan laut yang menjadi kendala dalam upaya pengelolaan secara terpadu
sumberdaya pesisir dan laut dalam menopang perekonomian adalah:
o Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Rendahnya kualitas SDM pada masyarakat pesisir erat hubungannya
dengan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, baik pendidikan formal
maupun non formal. Perhatian pemerintah terhadap pengembangan kualitas
SDM masyarakat pesisir masih rendah dan merupakan daerah terisolisir.
o Belum diterapkannya penataan ruang pesisir dan laut secara baik.
Penyusunan tata ruang wilayah pesisir dan laut sebagai salah satu
usaha menekan terjadinya konflik kepentingan saat aktifitas dan jumlah
orang yang memanfaatkan sumberdaya wilayah pesisir semakin hari semakin
meningkat sedangkan daerah yang akan dimanfaatkan tetap dan cenderung
berkurang.
o Pencemaran daerah pesisir dan pantai.
Pencemaran daerah pesisir dan pantai merupakan salah satu masalah
serius yang menyebabkan tidak seimbangnya ekosistem di daerah tersebut.
Pencemaran bahan-bahan organik dan an organik dari limbah rumah tangga
dan pertambangan akan meningkatkan eutropikasi yang menyebabkan ledakan
populasi bakteri pengurai, yang akan berakhir pada peningkatan konsumsi
oksigen terlarut dalam jumlah besar sehingga oksigen menjadi
berkurang akan berakibat kematian ikan dan organisme yang hidup di pesisir dan pantai.
o Erosi dan sedimentasi pantai .
Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius degradasi pantai.
Selain proses-proses alami, seperti angin, arus, dan gelombang,
aktivitas manusia juga menjadi penyebab penting erosi pantai. Selain
itu, kegiatan reklamasi pantai dapat mengakibatkan perubahan pada
lingkungan pesisir, berupa peningkatan kekeruhan air dan pengendapan
sedimen
o Sarana dan prasarana kurang
Di dalam pembangunan masyarakat pesisir sesuai sifat, situasi dan
kondisi yang ada, dijumpai berbagai kendala yang cukup berat.
Permasalahan tersebut antara lain daerah pesisir umumnya terisolasi,
sarana dan prasarana masih terbatas. Termasuk kendala pembangkit listrik
beserta alur kelistrikan yang belum sempurna di sbagian besar daerah
pesisir pantai Indonesia.
Beberapa permasalahan tersebut merupakan sebagian kecil dari semua
masalah yang dihadapkan pada sektor pesisir. Kemudian diharapkan akan
muncul beberapa pemecahan masalah yang akan menjadi pemecah dan pengurai
dari berbagai permasalahan tersebut.
Jika meninjau dari beberapa hal tersebut, terdapat 2 hal yang saling
berlawanan namun dapat dijalin sebuah keterkaitan yang menimbulkan
dampak positif bagi lingkungan sekitar. Pertama, adanya sumber daya
pesisir yang melimpah berupa lautan beserta ombak-ombaknya, namun di
sisi lain terdapat hal yang berkebalikan dengan perihal tersebut, yakni
kurangnya sarana dan prasarana berupa asupan listrik di wilayah pesisir
pantai tersebut. Berdasarkan hal tersebut, terlintas di benakku bahwa
akan timbul suatu hal positif jika keduannya saling dikaitkan, yaitu
pembuatan pembangkit listrik tenaga gelombang laut (Sea Wave Power Plant) sebagai penyuplai listrik dengan daya sedang untuk kebutuhan lokal di wilayah pesisir pantai.
Berikut pemaparan singkat tentang pembangkit listrik tenaga gelombang laut (Sea Wave Power Plant) sebagai penyuplai listrik dengan daya sedang untuk kebutuhan lokal di wilayah pesisir pantai,
1. Menentukan lokasi pesisir yang strategis dan cocok bila digunakan sebagai area peletakan power plant. Area
pesisir harus memiliki kontur tanah yang tidak terlalu agar penanaman
pipa arus listrik tidak terlalu sulit, dan diusahakan agar ombak laut
yang berada di tepian pesisir pantai tersebut cukup besar sehingga dapat
memutar penggerak dengan kecepatan yang memenuhi standard, dan jika
memungkinkan memilih pesisir pantai yang memiliki garis batas air laut
saat pasang yang tidak terlalu jauh dari bibir pantai.
2. Membangun batang pembangkit (Stick Power Plant) di lepas
pantai pada titik koordinat tertentu dengan rata-rata gelombang
terbesar. Kemudian memasang plat panjang di antara dua batang pembangkit
yang difungsikan sebagai alat penahan hantaman gelombang laut, yang
dimana saat plat tersebut dihantam dan bergerak, akan memberikan efek
gerakan pada alat penggerak. Gelombang tersebut sangat berpengaruh bagi
proses kerja alat pembangkit tersebut, karena sumber gerakan dari alat
penggerak berasal dari besar tekanan gelombang laut yang menghantam plat
yang terhubung antara batang satu dengan batang yang lain. Jadi,
semakin besar kekuatan hantaman yang dihasilkan oleh ombak terhadap
plat, semakin besar pula gerakan yang dihasilkan oleh alat penggerak.
Batang pembangkit tersebut ditancapkan ke dasar pantai hingga dan lubang
outputnya dihubungka ke generator mini dengan pipa isolator berisi
serabut kabel listrik sebagai penyalur keluaran listrik dari batang
pembangkit ke generator mini untuk dihimpun sementara.
3. Membuat generator mini yang ditanam di bawah tanah dengan saluran
input dari batang pembangkit dan saluran output ke generator listrik
induk. Semua itu saling dihubungkan dengan pipa isolator yang berisi
serabut kabel listrik yang memuat jalannya arus listrik. Generator mini
berfungsi sama halnya dengan generator pada umumnya, yaitu menyimpan
daya listrik, namun berukuran mini dengan batasan kuota menyimpan
listrik yang kecil. Dalam hal ini, generator mini berfungsi sebagai
penghimpun sementara daya listrik dari setiap batang pembangkit sebelum
listrik tersebut disalurkan ke generator induk. Cara tersebut dibuat
agar input yang masuk ke generator induk hanya satu saluran saja, yaitu
dari generator mini.
4. Membangun generator listrik induk di tepian pantai yang agak jauh
dari garis batas air laut saat pasang. Generator berfungsi sebagai alat
penyimpan daya listrik berkapasitas besar dengan kemampuan penyaluran
yang besar pula. Generator tersebut mendapat asupan daya listrik dari
generator mini yang telah tertanam di bawah tanah melalui saluran pipa
isolator yang berisi serabut kabel listrik di dalamnya. Listrik yang
masuk dari generator mini tersebut disimpan dalam generator induk
sebelum disalurkan ke beberapa gardu listrik.
5. Pada generator induk tersebut, terdapat pula stabilisator pada
saluran input dan outputnya. Stabilisator tersebut berfungsi sebagai
penyetabil aliran listrik yang masuk dan keluar melalui gardu induk
tersebut. Jadi, sedikit banyaknya listrik yang teralirkan dapat
dikontrol dengan baik, dan penyuplaian listrik ke beberapa gardu pun
dapat dikendalikan dengan baik.
6. Supaya generator induk tersebut aman dari bahaya luar, seperti
hujan, angin, dan lain sebagainya, maka dibuat rumah khusus sebagai
pelindung generator listrik dari ancaman bahaya eksternal. Tentunya
rumah tersebut bersifat isolator atau penghantar listrik yang buruk
sehingga menghindari aliran arus listrik itu sendiri dalam pelindung
tersebut.
7. Setelah daya listrik disimpan di dalam generator induk, kemudian
disalurkan ke beberapa gardu yang terletak pada titik-titik tertentu
sekitar generator induk. Gardu tersebut berfungsi sebagai penyebar arus
listrik dari generator induk ke rumah warga dengan muatan listrik yang
sebelumnya telah distabilkan oleh stabilisator.
8. Listrik pun dapat tersebar di beberapa rumah warga pesisir pantai
dalam ruang lingkup sebaran dengan kategori sedang untuk setiap satu
gardu listrik, dan dalam ruang lingkup sebaran dengan kategori luas
untuk satu generator listrik.
Tahapan-tahapan tersebut merupakan langkah bagaimana pembangkit listrik tenaga gelombang laut (Sea Wave Power Plant)
itu dibuat beserta alur dan cara kerjanya. Alat tersebut dapat bekerja
maksimal dengan satu komponen penting yaitu gelombang laut yang notabene
merupakan sumber dari pembangkit itu sendiri. Energi gelombangadalah
jenis energi yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan gelombang laut.
Energi tersebut dirubah dengan cara sedemikian rupa dengan alat tersebut
menjadi listrik yang dapat dimanfaatkan oleh warga di pesisir pantai
guna penunjang sarana dan prasarana warga untuk kebutuhan sehari-hari
mereka. Alat ini dirancang agar dapat terealisasikan dengan baik dan
memenuhi segala apa yang semula menjadi harapan kita bersama.
Tak ada gading yang tak retak. Tak ada manusia di dunia ini yang
sempurna. Itulah kenyataan yang ada di dunia ini. Semua hal baik ataupun
buruk sebenarnya berawal dari dalam diri manusia itu sendiri. Tidak ada
yang dapat mengendalikannya selain Allah dan dirinnya sendiri. Maka,
dalam menjaga lingkungan hidup sekitar juga tak dapat bergantung pada
orang lain, melainkan dari kesadaran dalam diri manusia masing-masing.
Mari kita jaga dan manfaatkan anugerah besar yang dkaruniai Allah untuk
kita semua. Mari kita konsumsi Sumber Daya Alam (SDA) dengan langkah dan
cara yang bijak oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Hargai
lingkungankita selayaknya kita menghargai diri kita sendiri. Raihlah
hal positif dari pikiran dan tindakan positif. Jika bukan kita yang
menjaga dan memanfaatkan laut ini dengan baik, lalu siapa lagi? Jika
bukan sekarang kita bertindak untuk menjaganya, lalu kapan lagi? That’s your choice!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar