Selasa, 02 Oktober 2012

Lingkungan Rusak Kwalitas Air Menurun

13491065651904380187
Dokumen Pribadi

Air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar baku mutu cukup sulit dirasakan masyarakat baik diperkotaan maupun dipedesaan di berbagai daerah. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitupun dengan kuantitasnya.
Salah satu penyebab pencemaran air adalah limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah),  penggunaan lahan hijau untuk perumahan dan mall, limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida), limbah rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).
Usaha-usaha yang dapat dilakukan  menjaga air agar tetap bersih diantaranya : menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman, 
pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem,  pengawasan terhadap penggunaan jenis–jenis pestisida dan zat–zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran, memperluas gerakan penghijauan, tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan, memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya, melakukan intensifikasi pertanian.
Krisis air juga terjadi di hampir semua Pulau Jawa dan sebagian Sumatera, terutama kota-kota besar baik akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga maupun pertanian. Selain merosotnya kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi dari kurangnya ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir.
Pencemaran air, seperti di Teluk Jakarta yang berakibat bagi para petambak. Bukan hanya beberapa spesies ikan yang hilang, tetapi udang dan bandeng juga banyak yang mati. Secara kimiawi, pencemaran yang terjadi di Teluk Jakarta termasuk cukup parah. Sehingga indicator pencemar seperti kerang hijau terlah berkembang secara pesat. Selain itu, penggunaan pestisida yang berlebihan dan berlangsung lama juga akan berakibat terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti :
· Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
· Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan
oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang
dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
· Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat,
toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal,
terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen
dalam air.
· Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai Ciliwung, Citarum dan
sungai Ciujung.
Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk ke laut. Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang- kerangan  yang mungkin mengandung zat- zat yang berbahaya untuk dimakan.
Laut dapat pula tercemar oleh yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai. Minyak dapat mematikan burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh efek keracunan dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk Minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Pencemaran air yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, telah mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Lemahnya pengawasan pemerintah serta keengganan untuk melakukan penegakan hukum secara benar menjadikan problem pencemaran air menjadi hal yang kronis yang makin lama makin parah.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar