Senin, 14 Januari 2013

Menkeu Tetapkan Perkiraan Bagi Hasil Perikanan 2013

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan menetapkan perkiraan alokasi dana bagi hasil sumber daya perikanan tahun anggaran 2013 sebesar Rp144 miliar melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 207/PMK.07/2012.
Salinan PMK yang diperoleh di Jakarta, Senin, menyebutkan penetapan perkiraan alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) Perikanan itu untuk melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (5) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.
Perkiraan alokasi DBH SDA Perikanan Tahun Anggaran 2013 didasarkan atas perkiraan penerimaan SDA Perikanan Tahun Anggaran 2013 sebagaimana ditetapkan dalam UU Nomor 19 Tahun 2012 tentang APBN 2013.
Selanjutnya perkiraan alokasi DBH SDA Perikanan Tahun Anggaran 2013 untuk masing-masing daerah dimuat dalam Lampiran PMK yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari PMK yang diundangkan 17 Desember 2012 itu.

Rabu, 02 Januari 2013

Nelayan Hilang Ditemukan

LHOKSEUMAWE - Dua Nelayan asal Desa Bluka Teubai, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara yang dilaporkan menghilang di perairan Bireuen beberapa hari lalu, Minggu (23/12) pagi ditemukan di perairan Bireuen oleh nelayan Idi, Aceh Timur setelah mengapung tiga hari di laut karena perahu bermotor mereka tenggelam diterjang ombak. Kedua nelayan tersebut, yaitu Muslem Salidan (23) dan Sandi Amin (20) telah dibawa pulang ke rumahnya, Selasa (25/12) sekitar pukul 04.00 WIB.

Polisi Tahan Tiga Penyerang Panglima Laot

* Polisi Masih Buru Pelaku Lainnya

JEURAM - Aparat kepolisian Polres Nagan Raya, Minggu (30/12) resmi menetapkan status tersangka terhadap tiga orang warga Desa Kuala Tadu, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya terkait kasus penyerangan terhadap Panglima Laot Kabupaten Nagan Raya, T Arifin beserta sejumlah korban lainnya yang terjadi pada Kamis (27/12) lalu di Balai Perikanan Desa Babah Lueng, Kecamatan Tripa Makmur.

Ketiga tersangka yang kini mendekam di tahanan Mapolres Nagan Raya tersebut masing-masing berinisial AR, MS serta R.

“Ketiga tersangka ini terpaksa ditahan karena mereka terbukti terlibat dalam kasus penyerangan ketika bentrokan sesama nelayan terjadi,” kata Kapolres Nagan Raya AKBP Gunawan Eko Susilo SIK melalui Kasat Reskrim Iptu Dedi Supriyatno menjawab Serambi, Selasa (1/1) di Jeuram.

Tiga Awak Boat Pancing Ditemukan Selamat

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tiga nelayan dari Ulee Lheue, Kota Banda Aceh ditemukan terkatung-katung di perairan Aceh Barat, Senin malam (31/12/2012).  Ketiga nelayan boat pancing yang turun melaut pada Rabu sore 26 Desember 2012 mengalami musibah setelah boat mereka patah as mesin dalam perjalanan pulang.

Ketiga nelayan tersebut masing-masing Agus Syaputra alias Ucok, Yuliansyah, dan Kupen selaku pawang.

Armansyah, abang kandung Ucok kepada Serambinews.com mengatakan, awak boat pancing itu ditemukan terkatung-katung di perairan Aceh Barat sejauh lebih kurang 35 mil dari garis pantai.

Tiga Awak Boat Pancing Hilang di Laut Lamno

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tiga nelayan dari Ulee Lheue, Kota Banda Aceh yang melaut dengan boat pancing sejak dua hari lalu hingga sore ini, Senin (31/12/12) belum kembali.

Pihak keluarga meyakini telah terjadi sesuatu terhadap nelayan tersebut sehingga melaporkan ke Kantor Basarnas Banda Aceh.

Dan Ops Kantor SAR Banda Aceh Ibnu Harris di sela-sela pencarian korban hilang di Laut Lampuuk membenarkan pihaknya sudah mengerahkan satu tim untuk mencari nelayan boat pancing yang dilaporkan tak kembali sejak dua hari lalu.

Polisi Amankan Tiga Warga Kuala Tadu

* Tarkait Kasus Penyerangan Nelayan

JEURAM - Polres Nagan Raya mengamankan tiga dari empat pria yang diduga kuat sebagai dalang yang melakukan penyerangan saat berlangsung proses  perdamaian sesama nelayan di Balai Perikanan, Desa Babah Lueng, Kecamatan Tripa Makmur, Kamis 27 Desember 2012. Seperti diketahui, insiden itu menyebabkan tiga warga, termasuk Panglima Laot Nagan Raya, Teuku Arifin, terluka parah.

Ketiga warga yang diamankan di Mapolres Nagan Raya masing-masing berinisial AR, MS, dan R yang tercatat sebagai warga Kuala Tadu, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya. “Mereka kita periksa guna memastikan sejauh mana keterlibatan dalam kasus itu,” kata Kapolres Nagan Raya, AKBP Gunawan Eko Susilo SIK menjawab Serambi, Sabtu (29/12).

Sesama Nelayan Nagan Raya Bentrok

Jumat, 28 Desember 2012 08:26 WIB
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  






281212_3.jpg
SERAMBI/DEDI ISKANDAR
Panglima Laot Kabupaten Nagan Raya, Teuku Arifin, dirawat di ruang rawat bedah RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, setelah diamuk massa terkait persoalan nelayan yang terjadi di Desa Babah Lueng, Kecamatan Tripa Makmur, Nagan Raya, Kamis (27/12).

 
* Gara-gara Pukat Trawl
* Polisi Amankan Tombak dan Parang

JEURAM - Ratusan nelayan dari dua kecamatan bertetangga (Tripa Makmur dan Kuala Pesisir) di Kabupaten Nagan Raya, Kamis (27/12) sekitar pukul 13.00 WIB bentrok di balai pertemuan perikanan Desa Babah Lueng, Kecamatan Tripa Makmur, Nagan Raya. Akibatnya, tiga warga, termasuk Panglima Laot Nagan Raya, Arifin, terluka parah.

Ketiga korban akhirnya dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh di Aceh Barat, karena luka serius  yang dialaminya. Selain Arifin, korban lainnya adalah Said Abbas (30), warga Babah Lueng, Kecamatan Tripa Makmur, sedangkan yang satu lagi belum diketahui namanya.

Panglima Laot Pulangkan Nelayan dari Thailand

BANDA ACEH - Lembaga adat Panglima Laot Aceh, bekerjasama dengan pihak kedutaan (KBRI) di Bangkok-Thailand, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, berhasil mengupayakan pemulangan dua nelayan yang terdampar di perairan Thailand 29 November 2012 lalu.

Kedua nelayan bernama Amrizal dan Syukriadi itu, pukul 18.30 WIB kemarin telah diterbangkan dari Bandara Phuket di Thailand ke Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta. “Mereka dijadwalkan tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Sabtu (22/12), karena terpaksa menginap diJakarta satu malam,” kata Panglima Laot Aceh, HT Bustamam, Jumat (21/12).

Dua Nelayan Hilang di Laut

LHOKSEUMAWE - Dua Nelayan asal Desa Bluka Teubai. Kecamatan Dewantara, Aceh Utara dilaporkan menghilang di perairan Bireuen ketika memancing ikan tuna. Pasalnya, sejak melaut menggunakan boat pancing pada 18 Desember 2012 sampai sekarang mereka belum juga pulang. Kedua nelayan itu adalah Muslem Salidan (23) dan Sandi Amin (20).

“Selama ini setiap memancing ikan tuna, mereka biasanya pulang paling lama tiga hari. Namun, kali ini sudah lima hari mereka belum juga pulang. Nelayan lain juga tidak melihat boat mereka dalam dua hari terakhir,” kata Nahar, warga Blukai Tebai kepada Serambi, kemarin.

Hari Ini Nelayan Pantang Melaut

BANDA ACEH - Panglima Laot Aceh, HT Bustamam mengingatkan, seluruh nelayan di Aceh untuk tidak melaut selama satu hari, pada hari peringatan tsunami 26 Desember hari ini. “Imbauan ini diharapkan dipatuhi oleh seluruh nelayan di Aceh, yang diawasi oleh Panglima Laot masing-masing kabupaten dan Panglima Lhok se-Aceh,” kata Bustamam, kemarin.

Larangan melaut ini berlaku mulai Selasa (25/12) pukul 18.00 WIB hingga Rabu (26/12) pukul 18.00 WIB. Aturan adat ini mulai diberlakukan sejak tahun 2005 untuk memperingati tragedi tsunami dan mengenang 200 ribu korban bencana yang sebagian besar dari keluarga nelayan.