Bireuen - Penangkapan ikan yang berlebihan
(overfishing) dan munculnya ikan-ikan lain yang lebih dominan memangsa
ikan-ikan lainnya, menyebabkan sejumlah jenis ikan menjadi langka.
Disamping itu sifat kanibal sesama ikan juga semakin meluas.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bireuen, M. Jafar, Selasa (3/7) melalui Kabid Bina Usaha Tani/Nelayan dan Pemberdayaan SDM, Sulaiman Sp.
Diterangkannya jenis ikan laut yang sudah langka di perairan Bireuen, antara lain Gantup dalam bahasa indonesia disebut dengan Biji Nangka, Muneng (Lemuru), Bawai (Bawal), Khanteunga (Kakap Merah), Uruh (Tongkol Sisik), Rambe (Ikan Kue), Ticeut (teri Pipih), dan Bileh Bu (Teri Nasi).
"Jenis ikan tersebut sudah langka, demikian pula dengan tongkol sisik hanya tinggal nama saja. Kalau Meuneng, dari 12 jenis ikan itu yang tinggal cuma Meuneng Seude," jelasnya seraya mengatakan ikan-ikan tersebut merupakan ikan Palagis, artinya ikan itu berkembang biak di permukaan air.
Sementara ikan tambak yang ikut langka di Bireuen, sebut Sulaiman Sp kembali, Deut (Balaso) dan Bing Cakah (Kepiting), "Ikan itu langka akibat sungai mulai sempit, tanaman air telah berkurang, seperti bakau dimana bakau tersebut merupakan tempat berkembang biak ikan-iakan jenis itu,"seraya menyebutkan ikan Deut (Balaso) yang beredar di pasar ikan Bireuen itu pasokan dari Aceh Timur.
Begitu pun dengan ikan rawa,"Akibat penangkapan tidak ramah lingkungan, ikan sepat, lele, kreub (batok) serta ileh (sidat) juga sangat langka," pungkasnya.
Sumber : http://theglobejournal.com/lingkungan/ini-ikan-laut-tambak-dan-rawa-yang-mulai-langka
Demikian dikatakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bireuen, M. Jafar, Selasa (3/7) melalui Kabid Bina Usaha Tani/Nelayan dan Pemberdayaan SDM, Sulaiman Sp.
Diterangkannya jenis ikan laut yang sudah langka di perairan Bireuen, antara lain Gantup dalam bahasa indonesia disebut dengan Biji Nangka, Muneng (Lemuru), Bawai (Bawal), Khanteunga (Kakap Merah), Uruh (Tongkol Sisik), Rambe (Ikan Kue), Ticeut (teri Pipih), dan Bileh Bu (Teri Nasi).
"Jenis ikan tersebut sudah langka, demikian pula dengan tongkol sisik hanya tinggal nama saja. Kalau Meuneng, dari 12 jenis ikan itu yang tinggal cuma Meuneng Seude," jelasnya seraya mengatakan ikan-ikan tersebut merupakan ikan Palagis, artinya ikan itu berkembang biak di permukaan air.
Sementara ikan tambak yang ikut langka di Bireuen, sebut Sulaiman Sp kembali, Deut (Balaso) dan Bing Cakah (Kepiting), "Ikan itu langka akibat sungai mulai sempit, tanaman air telah berkurang, seperti bakau dimana bakau tersebut merupakan tempat berkembang biak ikan-iakan jenis itu,"seraya menyebutkan ikan Deut (Balaso) yang beredar di pasar ikan Bireuen itu pasokan dari Aceh Timur.
Begitu pun dengan ikan rawa,"Akibat penangkapan tidak ramah lingkungan, ikan sepat, lele, kreub (batok) serta ileh (sidat) juga sangat langka," pungkasnya.
Sumber : http://theglobejournal.com/lingkungan/ini-ikan-laut-tambak-dan-rawa-yang-mulai-langka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar