Banda Aceh, Kompas - Di sepanjang pantai di wilayah
Kemukiman Lampanah-Leungah, Aceh Besar, masih terdapat terumbu karang
yang penting bagi keseimbangan ekosistem laut. Karena itu, rencana
penambangan pasir besi di wilayah pantai di kawasan tersebut dapat
mengancam keseimbangan ekosistem laut.
Dalam penelusuran terumbu karang yang dilaksanakan oleh Ocean Diving
Club (ODC) Universitas Syiah Kuala bekerja sama dengan Wahana Lingkungan
Hidup Aceh, Minggu (8/7), di garis pantai Lampanah-Leungah ditemukan
terumbu karang yang masih hidup. Bahkan, terumbu karang tersebut juga
berada dekat dengan bibir pantai, 50-100 meter.
Temuan tersebut mementahkan klaim dari sebuah perusahaan penambang
pasir besi yang menyatakan di sepanjang pantai Lampanah-Leungah tak ada
terumbu karang.
Peneliti terumbu karang dari ODC, Marwandi, menuturkan, di sepanjang
Pantai Lhok Me, Lampanah, terumbu karang berada di kedalaman 3 meter.
Terumbu-terumbu itu masih hidup dan tergolong masif, dengan kerapatan
sekitar 2 meter.
Ikan-ikan masih menjadikannya sebagai tempat untuk memijahkan telur,” kata Marwandi, Senin.
Maulia, peneliti lain dari ODC, menyebutkan, keberadaan terumbu
karang sangat penting bagi ikan dan kehidupan laut di pantai tersebut.
Selain untuk memijahkan telur, terumbu-terumbu tersebut juga menjadi
tempat untuk mencari makanan. Beberapa titik terumbu tampak terbenam
oleh sedimentasi. Hal ini seperti terlihat dari hasil temuan tim ODC di
Pantai Dusun Leungah. Berbeda dengan di kawasan Lhok Me, terumbu karang
di wilayah Pantai Leungah lebih sedikit dengan kerapatan sekitar 3
meter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar