SERAMBI/BUDI FATRIA
Nelayan
Km Berlin menjalani pemeriksaan kesehatan di IGD Rumah Sakit Umum
Zainoel Abidin, Banda Aceh, Selasa (7/3) malam. Sebanyak sepuluh nelayan
tersebut terapung selama tujuh jam di laut setelah boat yang mereka
gunakan tenggelam di perairan antara Aceh Barat dan Aceh Jaya atau 30
mil dari pantai Ujung Raja Aceh Barat.
BANDA ACEH - Sebuah boat
nelayan yang berpangkalan di Lampulo, Banda Aceh, KM Berlin tenggelam di
Perairan Samudra Hindia yang berjarak sekitar 30 mil dari Ujong Raja,
Kabupaten Aceh Barat, Selasa (3/7). Sebanyak 10 awak boat tersebut
sempat terapung-apung selama tujuh jam sebelum akhirnya diselamatkan
oleh boat nelayan lainnya.
Informasi awal tentang adanya musibah di Samudra Hindia tersebut diterima melalui kontak radio di Kantor Basarnas Banda Aceh pada Selasa siang kemarin. Selanjutnya pihak SAR melakukan pengembangan informasi tersebut ke pangkalan boat di kawasan Lampulo.
“Pada siang itu juga kami mendapatkan informasi dari awak boat di Lampulo bahwa semua korban berhasil ditolong oleh KM Tarasa dan dievakuasi ke Banda Aceh,” kata Capt Supriadi, nakhoda Rescue Boat (RB) 208 yang berpangkalan di Ulee Lheue.
Menurut informasi yang diterima Capt Supriadi, musibah itu diduga karena angin kencang pada Selasa subuh yang memicu terjadinya gelombang besar sehingga menenggalamkan KM Berlin. Semua awaknya sempat terapung-apung yang diperkirakan sekitar tujuh jam sebelum akhirnya diselamatkan oleh boat lainnya.
Dalam kondisi darurat medis, semua korban dievakuasi ke Lampulo yang waktu tempuhnya mencapai 6 jam dari lokasi kejadian. Akhirnya, sekitar pukul 20.30 WIB tadi malam, semua korban berhasil didaratkan dan selanjutnya diboyong ke RSU Zainoel Abidin untuk mendapatkan perawatan.
Data dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Zainoel Abidin yang dicatat Serambi, ke-10 awak KM Berlin yang mengalami musibah tersebut masing-masing Zulkarnain, Tris, M Daud, Zulfikar, Mukhsin, Khaidir, Samsuri, Edi, Helmi, dan Wandi.(aceh.tribunnews.com)
Informasi awal tentang adanya musibah di Samudra Hindia tersebut diterima melalui kontak radio di Kantor Basarnas Banda Aceh pada Selasa siang kemarin. Selanjutnya pihak SAR melakukan pengembangan informasi tersebut ke pangkalan boat di kawasan Lampulo.
“Pada siang itu juga kami mendapatkan informasi dari awak boat di Lampulo bahwa semua korban berhasil ditolong oleh KM Tarasa dan dievakuasi ke Banda Aceh,” kata Capt Supriadi, nakhoda Rescue Boat (RB) 208 yang berpangkalan di Ulee Lheue.
Menurut informasi yang diterima Capt Supriadi, musibah itu diduga karena angin kencang pada Selasa subuh yang memicu terjadinya gelombang besar sehingga menenggalamkan KM Berlin. Semua awaknya sempat terapung-apung yang diperkirakan sekitar tujuh jam sebelum akhirnya diselamatkan oleh boat lainnya.
Dalam kondisi darurat medis, semua korban dievakuasi ke Lampulo yang waktu tempuhnya mencapai 6 jam dari lokasi kejadian. Akhirnya, sekitar pukul 20.30 WIB tadi malam, semua korban berhasil didaratkan dan selanjutnya diboyong ke RSU Zainoel Abidin untuk mendapatkan perawatan.
Data dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Zainoel Abidin yang dicatat Serambi, ke-10 awak KM Berlin yang mengalami musibah tersebut masing-masing Zulkarnain, Tris, M Daud, Zulfikar, Mukhsin, Khaidir, Samsuri, Edi, Helmi, dan Wandi.(aceh.tribunnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar