Rabu, 11 Juli 2012

Boat Karam, ABK Terbakar

Minggu, 8 Juli 2012 10:52 WIB

07072012foto.10_.jpg
SERAMBI/FERIZAL HASAN
Dua nelayan yaitu Edi Saputra (37), warga Lancok-Lancok Kuala dan Abdullah (46) penduduk Desa Blang Matang Peudada, Bireuen, korban boat terbakar dirawat di UGD RSUD dr Fauziah Bireuen, Sabtu (7/7) kemarin.

* Tiga Korban Masih Hilang

BIREUEN – Sebuah boat nelayan dengan 12 awak tenggelam di Selat Malaka berjarak sekitar 15 mil dari Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Peudada, Bireuen, Sabtu (7/7) dini hari. Saat boat lenyap ditelan laut, tiba-tiba muncul kobaran api membakar ABK yang sedang berjuang hidup mati di tengah amuk samudra. Tiga korban dilaporkan masih hilang.

Boat jenis labi-labi yang terbakar itu bernama ‘Bintang Delapan’ milik Sofyan A Latief, warga Peudada, Bireuen. Ada 12 awak di boat tersebut ketika musibah terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, Sabtu (7/7).

Dari 12 awak boat, sembilan di antaranya berhasil diselamatkan. Dari sembilan korban selamat itu, tiga orang harus mendapat perawatan intensif di RSUD dr Fauziah Bireuen karena luka bakar. Sedangkan tiga lainnya hingga tadi malam masih dalam pencarian.

Keterangan dari berbagai sumber yang dihimpun Serambi, boat ‘Bintang Delapan’ berangkat melaut dari dermaga PPI Peudada, Jumat (6/7) malam sekira pukul 22.00 WIB. Boat tersebut juga membawa lima jeriken bensin cadangan dengan masing-masing jeriken berisi 35 liter.

Setelah menempuh jarak sekitar 15 mil dari PPI Peudada, tiba-tiba boat bocor dan air laut dengan cepat memenuhi boat kayu tersebut. Meski awaknya sudah berupaya keras memompakan air ke luar tetapi tak berhasil. Di tengah kepanikan yang luar biasa, boat itu pun perlahan tenggelam dan menghilang ditelan laut.

Bersamaan dengan tenggelamnya ‘Bintang Delapan’, semua awaknya terapung-apung di permukaan laut. Beberapa korban secepatnya meraih jeriken bensin untuk pelampung. “Saat membuang bensin dari dalam jeriken, tiba-tiba terjadi kobaran api yang tidak diketahui sumbernya. Dengan cepat api membakar kami yang saat itu sedang terapung-apung berjuang antara hidup dan mati,” kata Edi Saputra (37), seorang korban selamat namun menderita luka bakar di wajah, tangan, kaki, dan beberapa bagian tubuh lainnya ketika dirawat di UGD RSUD dr Fauziah Bireuen.

Edi yang juga Pawang Boat ‘Bintang Delapan’ mengatakan, di tengah keadaan kritis di tengah malam buta itu, muncul boat nelayan lainnya dan secepatnya membantu. “Namun hanya sembilan orang yang berhasil diselamatkan malam itu. Tiga rekan kami yang lain tak ditemukan,” ujar Edi sambil menahan perih.

Selain Edi, ada dua korban luka bakar lainnya yang dirawat di RSUD dr Fauziah, yaitu Abdullah (46) dan Azhari (20).  Menurut dr Novi, dokter piket di UGD RSUD dr Fauziah Bireuen kepada Serambi kemarin menjelaskan, ketiga korban terbakar itu harus dioperasi oleh tim bedah untuk dikupas bagian tubuh yang terbakar.(aceh.tribunnews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar