LHOKSEUMAWE - Dua Nelayan asal Desa Bluka Teubai. Kecamatan Dewantara,
Aceh Utara dilaporkan menghilang di perairan Bireuen ketika memancing
ikan tuna. Pasalnya, sejak melaut menggunakan boat pancing pada 18
Desember 2012 sampai sekarang mereka belum juga pulang. Kedua nelayan
itu adalah Muslem Salidan (23) dan Sandi Amin (20).
“Selama ini setiap memancing ikan tuna, mereka biasanya pulang paling lama tiga hari. Namun, kali ini sudah lima hari mereka belum juga pulang. Nelayan lain juga tidak melihat boat mereka dalam dua hari terakhir,” kata Nahar, warga Blukai Tebai kepada Serambi, kemarin.
“Selama ini setiap memancing ikan tuna, mereka biasanya pulang paling lama tiga hari. Namun, kali ini sudah lima hari mereka belum juga pulang. Nelayan lain juga tidak melihat boat mereka dalam dua hari terakhir,” kata Nahar, warga Blukai Tebai kepada Serambi, kemarin.
Ia memprediksikan kedua nelayan itu sudah menghilang di laut lepas, apalagi perbekalan yang mereka bawa hanya cukup untuk dua hari. “Kami sudah menghubungi nelayan di Banda Aceh, Sigli dan Aceh Timur, tapi tak ada yang melihat kedua nelayan ini. Sehingga kami duga mereka telah hilang,” katanya.
Nelayan di kawasan itu berharap pemerintah supaya ikut mencari kedua nelayan tersebut. “Kami juga sudah menyampaikan masalah ini secara lisan ke Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Utara untuk membantu mencari mereka,” harap Nahar.
Sekretaris SAR Aceh Utara, Abdullah, menyebutkan pihaknya belum menerima laporan dari DKP setempat terkait nelayan hilang tersebut. “Jika sudah ada laporan, kami bisa berkoordinasi dengan Basarnas Aceh dan TNI AL untuk mencari mereka. Karena boat yang kami miliki tak mampu mencari mereka terlalu jauh,” pungkas Abdullah.(c46/c37)
Belum Terima Laporan
SAMPAI hari ini (kemarin-red) saya belum terima laporan dari nelayan di Kecamatan Dewantara terkait adanya dua nelayan yang hilang itu. Jika sudah terima laporan, kami akan koordinasikan dengan SAR Aceh Utara untuk mencari nelayan tersebut. Karena yang punya peralatan pencarian hanya SAR. Sedangkan kami tak punya peralatan untuk mencari mereka.
* Saiful Bahri, Kadis DKP Aceh Utara.
Sumber : aceh.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar