Oleh : Nizar Sodiq
Seperti yang diamanatkan pada teks sumpah pemuda, kita adalah
bangsa yang satu, yaitu bangsa Indoesia. Sudah semestinya kita peduli
terhadap kondisi saudara-saudara kita yang sebangsa dan se-tanah air.
Masih banyak saudara-saudara kita yang perlu uluran tangan dari
orang-orang yang mampu untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf
hidupnya sebagai manusia yang bermartabat.
Perlu kita sadari ternyata terdapat 2 juta jiwa lebih penduduk
pesisir yang hidup di bawah garis kemiskinan. Bila kita menengok di
beberapa wilayah seperti Desa Hurlang Muara Nauli Dusun IV Hutari Muara
Kolang,Kec. Kolang, Kab.Tapanuli Tengah (Sumut).
Wilayahnya sangat
terisolir, infrastruktur memprihatinkan, siswa dan guru yang hendak
pergi ke sekolah terdekat harus melewati jembatan kayu darurat dengan
lebar 20cm, Sehingga sering kali terpelesat. Tak beda jauh hal nya
dengan kondisi di wilayah pesisir pantai Banawa, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi
Tengah. Kondisinya kian memprihatinkan, saat nelayan harus melaut
semakin keluar namun hasilnya tidak seberapa dan hanya cukup untuk
kebutuhan sehari-hari. Dan, masih ada begitu banyak kondisi kehidupan
penduduk pesisir yang sama memprihatinkan atau bahkan jauh lebih
memprihatinkan.
Idealnya seluruh bangsa Indonesia bisa menikmati kesejahteraan
Indonesia yang sama. Sesuai dengan pancasila ke-lima yakni keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, namun kenyataannya tidak seperti
itu. Mungkin tidak saatnya lagi kita mencari-cari siapa yang salah,
sebaiknya kita segera berlomba-lomba untuk berkontribusi pada kemajuan
negeri ini. Mengingat tingkat kesejahteraan dan kemanusiaan penduduk
pesisir yang tertinggal menuntut untuk segera diberdayakan.
SOLUSI UNTUK ME-MANUSIA-KAN MANUSIA
Beberapa solusi bisa ditawarkan untuk meningkatkan taraf hidup
warga pesisir. Di daerah-daerah pesisir alangkah baiknya dibangun
pusat-pusat pembangkit energi listrik. Mengingat banyak energi di daerah
pesisir yang bisa di-konversi menjadi energy listrik dan banyak pula wilayah pesisir yang belum mendapatkan pasokan listrik dari PLN.
Infrastruktur didaerah pesisir harus dibangun, baik infrastruktur
di daerah tersebut ataupun infrastruktur yang menghubungkan daerah
tersebut dengan daerah lain sehingga akses menuju daerah tersebut lebih
mudah. Pembangkit listrik tenaga gelombang pantai beserta pembangkit
tenaga surya dan tenaga angin bisa di bangun di daerah pesisir. Dan,
ketiganya bisa di-integrasikan sehingga menjadi pembangkit listrik
tenaga hibrida.
Intensitas cahaya matahari di wilayah pesisir yang cenderung
tinggi sangat baik bila dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenag
Surya. Gelombang air-nya yang tak pernah diam bisa dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik tenaga gelombang, disamping itu hembusan angin di
daerah pesisir bisa dibuat untuk menggerakkan Pembangkit listrik Tenaga
Angin. Hasil listrik daerah pembangkitan tersebut bisa dimanfaatkan oleh
warga setempat dan didistribusikan ke daerah lain bila berlebih.
Disamping itu, wilayah pembangkitan tersebut bisa dijadikan
wahana wisata pedidikan. Dengan begitu bisa dicapai beberapa manfaat
anatar lain: penduduk indonesia yang bisa menikmati listrik semakin
banyak, persentase pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan
semakin bertambah sehingga kondisi alam semakin terjaga, dengan adanya
wisata pendidikan maka akan banyak pengunjung sehingga pendapatan
penduduk setempat bisa meningkat dengan adanya proses perdagangan,
selain itu adanya pasokan listrik bisa mendorong kemajuan wilayah
pesisir karena akses informasi bisa meningkat.
Perlu ditambah solusi apa lagi?
Solusi diatas mungkin solusi yang berskala besar
sehingga hanya pemerintah atau lembaga-lembaga yang mempunyai kapasitas
besar yang bisa melaksanakannya.
Disamping solusi diatas bisa ditambah solusi lain yang lebih
sederhana sehingga bisa dilakukan oleh mahasiswa, perguruan tinggi, atau
lembaga sosial yang berskala sedang dan kecil. Pemberdayaan masayarakat
pesisir dengan pelatihan yang bisa meningkatkan keahliannya juga perlu.
Misalanya, selain dibangun wahana wisata pendidikan, Penduduk pesisir
juga dilatih untuk membudidayakan kerang darah. Hal ini relative lebih
mudah dilakukan karena kerang darah mampu mentolerir kondisi perairan yang ekstrim (intertidal) atau bahkan tercemar logam berat (pencemaran) sekalipun (filter feeder). Pemasaran
kerang darah relatif mudah, mulai dari pasar, pedagang rumah makan
kecil, retoran besar, pengusaha hotel, hingga para pengrajin kerajinan
cangkang kerang. Kerang darah banyak dimanfaatkan pada sektor kuliner
dan kerajinan.
Selain itu bisa ditambah lagi, pelatihan pada ibu rumah tangga di
daerah pesisir agar bisa melakukan pengolahan pada hasil tangkapan
nelayan dalam bentuk olahan yang lebih beragam. Dengan begitu, keluarga
nelayan bisa mendapatkan penghasilan lebih besar karena ikan-ikan yang
didapat dari laut tidak hanya dijual berupa ikan tapi bisa dijual dalam
bentuk olahan lainnya yang mempunya nilai jual lebih tinggi.
Bila semua solusi di-sinergikan maka akan terbentuk wilayah
pesisir yang sejahtera. Tak ada lagi pesisir yang tertinggal. Penduduk
pesisir taraf hidup dan kesejahteraannya meningkat serta bisa hidup
lebih manusiawi. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bisa
terwujud.
Lantas, Siapa yang harus berbuat?
Pemerintah sudah pasti harus bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan warganya. Namun, bila kita mampu berkontribusi mengapa
kita menahan diri. Bagi para mahasiswa perlu kiranya menjadikan masalah
pesisir menjadi prioritas pemecahan masalah dalam berbagai program
pengabdian masyarakat ataupun program kreativitas, Seperti PKM, dan lain
sebagainya. Dan, bagi korporasi yang berada di sekitar wilayah pesisir
alangkah baiknya bila menyalurkan dana CSR-nya untuk program
pemberdayaan masyarakat bukan berupa santunan yang malah memanjakan
masyarakat.
Masalah pesisir memang masalah pelik. Namun, sesuai dengan amanat
teks sumpah pemuda bahwa kita adalah bangsa yang satu yaitu bangsa
Indonesia. Dengan semangat persatuan yang tinggi, kiranya masalah yang
berat bisa lebih mudah terselesaikan.
Jayalah lautku! Jayalah Indonesiaku!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar