Selasa, 30 Oktober 2012

Me-manusia-kan Penduduk Pesisir yang Terpaksa Hidup Kurang Manusiawi

Oleh : Nizar Sodiq

    Seperti yang diamanatkan pada teks sumpah pemuda, kita adalah bangsa yang satu, yaitu bangsa Indoesia. Sudah semestinya kita peduli terhadap kondisi saudara-saudara kita yang sebangsa dan se-tanah air. Masih banyak saudara-saudara kita yang perlu uluran tangan dari orang-orang yang mampu untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidupnya sebagai manusia yang bermartabat.
    Perlu kita sadari ternyata terdapat  2 juta jiwa lebih penduduk pesisir yang hidup di bawah garis kemiskinan.  Bila kita menengok di beberapa wilayah seperti  Desa Hurlang Muara Nauli Dusun IV Hutari Muara Kolang,Kec. Kolang, Kab.Tapanuli Tengah (Sumut).
Wilayahnya sangat terisolir, infrastruktur memprihatinkan, siswa dan guru yang hendak pergi ke sekolah terdekat harus melewati jembatan kayu darurat dengan lebar 20cm, Sehingga sering kali terpelesat. Tak beda jauh hal nya dengan kondisi di wilayah pesisir pantai Banawa, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Kondisinya kian memprihatinkan, saat nelayan harus melaut semakin keluar namun hasilnya tidak seberapa dan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Dan, masih ada begitu banyak kondisi kehidupan penduduk pesisir yang sama memprihatinkan atau bahkan jauh lebih memprihatinkan.

    Idealnya seluruh bangsa Indonesia bisa menikmati kesejahteraan Indonesia yang sama. Sesuai dengan pancasila ke-lima yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, namun kenyataannya tidak seperti itu. Mungkin tidak saatnya lagi kita mencari-cari siapa yang salah, sebaiknya kita segera berlomba-lomba untuk berkontribusi pada kemajuan negeri ini. Mengingat tingkat kesejahteraan dan kemanusiaan penduduk pesisir yang tertinggal menuntut untuk segera diberdayakan.

    SOLUSI UNTUK ME-MANUSIA-KAN MANUSIA
    Beberapa solusi bisa ditawarkan untuk meningkatkan taraf hidup warga pesisir. Di daerah-daerah pesisir alangkah baiknya dibangun pusat-pusat pembangkit energi listrik. Mengingat banyak energi di daerah pesisir yang bisa di-konversi  menjadi energy listrik dan banyak pula wilayah pesisir yang belum mendapatkan pasokan listrik dari PLN.
    Infrastruktur didaerah pesisir harus dibangun, baik infrastruktur di daerah tersebut ataupun infrastruktur yang menghubungkan daerah tersebut dengan daerah lain sehingga akses menuju daerah tersebut lebih mudah.  Pembangkit listrik tenaga gelombang pantai beserta pembangkit tenaga surya dan tenaga angin bisa di bangun di daerah pesisir. Dan, ketiganya bisa di-integrasikan sehingga menjadi pembangkit listrik tenaga hibrida.
    Intensitas cahaya matahari di wilayah pesisir yang cenderung tinggi sangat baik bila dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenag Surya. Gelombang air-nya yang tak pernah diam bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga gelombang, disamping itu hembusan angin di daerah pesisir bisa dibuat untuk menggerakkan Pembangkit listrik Tenaga Angin. Hasil listrik daerah pembangkitan tersebut bisa dimanfaatkan oleh warga setempat dan didistribusikan ke daerah lain bila berlebih.
    Disamping itu, wilayah pembangkitan tersebut bisa dijadikan wahana wisata pedidikan. Dengan begitu bisa dicapai beberapa manfaat anatar lain: penduduk indonesia yang bisa menikmati listrik semakin banyak, persentase pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan semakin bertambah sehingga kondisi alam semakin terjaga, dengan adanya wisata pendidikan  maka akan banyak pengunjung sehingga pendapatan penduduk setempat bisa meningkat dengan adanya proses perdagangan, selain itu adanya pasokan listrik bisa mendorong kemajuan wilayah pesisir karena akses informasi bisa meningkat.

    Perlu ditambah solusi apa lagi?
    Solusi diatas mungkin solusi yang berskala besar sehingga hanya pemerintah atau lembaga-lembaga yang mempunyai kapasitas besar yang bisa melaksanakannya.
    Disamping solusi diatas bisa ditambah solusi lain yang lebih sederhana sehingga bisa dilakukan oleh mahasiswa, perguruan tinggi, atau lembaga sosial yang berskala sedang dan kecil. Pemberdayaan masayarakat pesisir dengan pelatihan yang bisa meningkatkan keahliannya juga perlu. Misalanya, selain dibangun wahana wisata pendidikan, Penduduk pesisir juga dilatih untuk membudidayakan kerang darah. Hal ini relative lebih mudah dilakukan karena kerang darah mampu mentolerir kondisi perairan yang ekstrim (intertidal) atau bahkan tercemar logam berat (pencemaran) sekalipun (filter feeder). Pemasaran kerang darah relatif mudah, mulai dari pasar, pedagang rumah makan kecil, retoran besar, pengusaha hotel, hingga para pengrajin kerajinan cangkang kerang. Kerang darah banyak dimanfaatkan pada sektor kuliner dan kerajinan.
    Selain itu bisa ditambah lagi, pelatihan pada ibu rumah tangga di daerah pesisir agar bisa melakukan pengolahan pada hasil tangkapan nelayan dalam bentuk olahan yang lebih beragam. Dengan begitu, keluarga nelayan bisa mendapatkan penghasilan lebih besar karena ikan-ikan yang didapat dari laut tidak hanya dijual berupa ikan tapi bisa dijual dalam bentuk olahan lainnya yang mempunya nilai jual lebih tinggi.
    Bila semua solusi di-sinergikan maka akan terbentuk wilayah pesisir yang sejahtera. Tak ada lagi pesisir yang tertinggal. Penduduk pesisir taraf hidup dan kesejahteraannya meningkat serta bisa hidup lebih manusiawi. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bisa terwujud.

    Lantas, Siapa yang harus berbuat? 
    Pemerintah sudah pasti harus bertanggung jawab terhadap kesejahteraan warganya. Namun, bila kita mampu berkontribusi mengapa kita menahan diri. Bagi para mahasiswa perlu kiranya menjadikan masalah pesisir menjadi prioritas pemecahan masalah dalam berbagai program pengabdian masyarakat ataupun program kreativitas, Seperti PKM, dan lain sebagainya. Dan, bagi korporasi yang berada di sekitar wilayah pesisir alangkah baiknya bila menyalurkan dana CSR-nya untuk program pemberdayaan masyarakat bukan berupa santunan yang malah memanjakan masyarakat.
    Masalah pesisir memang masalah pelik. Namun, sesuai dengan amanat teks sumpah pemuda bahwa kita adalah bangsa yang satu yaitu bangsa Indonesia. Dengan semangat persatuan yang tinggi, kiranya masalah yang berat bisa lebih mudah terselesaikan.
    Jayalah lautku! Jayalah Indonesiaku!   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar