Pada tanggal 15 hingga 31 Maret 2010, Wildlife Conservation Society bekerjasama dengan Universitas Syiah Kuala dan Yayasan PUGAR melaksanakan kegiatan monitoring hasil tangkapan ikan karang di daerah Pulau Aceh. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengkaji pola pemanfaatan perikanan khususnya periskanan karang di wilayah perairan Pulau Aceh. Ini merupakan survei fase ke dua yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan monitoring yang telah dilaksanakan sejak tahun 2008 di Pulau Weh dan Pulau Aceh.Survei di Pulau Aceh difokuskan di empat desa yang merupakan mayoritas nelayan yaitu Seurapong, Lhoh, paloh, dan Lampuyang.
Kegiatan monitoring hasil tangkapan dilakukan melalui dua metode, yaitu pengambilan data hasil tangkapan dan wawancara. Dari survei ini diadapatkan data dan informasi seperti: jumlah dan jenis ikan yang ditangkap, alat yang digunakan, harga ikan, lokasi menangkap ikan, biaya operasi, dan informasi-informasi lain yang berkaitan dengan kegiatan perikanan karang lainnya. Survei dilaksanakan sebanyak dua kali dalam satu tahun, yang masing-masing mewakili musim.
Dari hasil monitoring ini nantinya diharapkan dapat dihasilkan suatu kajian yang menyeluruh yang memberikan gambaran mengenai pola pemanfaatan ikan karang di perairan utara Aceh, khususnya di Pulau Weh dan Pulau Aceh. Hasil dari kajian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengelolaan dan pembangunan perikanan di perairan utara Aceh di masa depan.
Dari hasil monitoring ini nantinya diharapkan dapat dihasilkan suatu kajian yang menyeluruh yang memberikan gambaran mengenai pola pemanfaatan ikan karang di perairan utara Aceh, khususnya di Pulau Weh dan Pulau Aceh. Hasil dari kajian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengelolaan dan pembangunan perikanan di perairan utara Aceh di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar