SINGKIL - Dandim, Kapolres, dan para pejabat Aceh Singkil yang berkunjung ke Pulau Bangkaru menyaksikan anak penyu (tukik) keluar dari tempat penetasan telur. Mereka pun melakukan penglepasan secara simbolis anak penyu itu ke laut diiringi doa supaya penyu bisa bertahan dan melanjutkan siklus kehidupannya di alam bebas.
Kawasan konservasi penyu langka di Pulau Bangkaru, Kepulauan Banyak, Aceh Singkil kini tidak seteril lagi, akibat ulah tangan-tangan jahil. Penyu hijau, sisik, dan penyu belimbing yang tinggal di pulau terluar Aceh Singkil itu, telah dijarah orang tak bertanggungjawab.
Maraknya aksi pencurian terhadap binatang dilingdungi itu diketahui ketika, rombongan Muspida Aceh Singkil, yang terdiri dari Dandim 0109/Singkil Letkol Afson R Sirait, Kapolres AKBP Helmi Kwarta, Sekda HM Yakub KS, dan sejumlah pejabat lainya, melakukan kunjungan kerja ke pulau terbesar kedua setelah Haloban di gugusan Kepulauan Banyak, Jumat-Minggu (11-13/11) lalu.
“Setibanya di tepi pantai yang merupakan habitat peneluran penyu, Kami dikecewakan dengan tidak jelasnya mekanisme pengawasan. Dalam penyusuran tepi pantai, rombongan menyaksikan beberapa bekas lubang yang menurut pengawas di sana (Pulau Bangkaru) telah dicuri, padahal pihak pengelola mengklaim melakukan patroli, pagi, malam setiap harinya,” kata Dandim Afson R Sirait, Senin (14/11).
Dandim mengimbau, Yayasan Pulau Banyak lebih serius melakukan pengawasan terhadap habitat penyu yang berada di Pulau Bangkaru. Termasuk berkoordinasi dengan Muspika Kecamatan Pulau Banyak Barat selaku pemilik wilayah. “Jika dirasa sudah tidak mampu menangani pengawasannya agar menyerahkan kepada pihak kecamatan. Biar masyarakat mengelola wilayah Pulau Bangkaru dengan kearifan lokal yang ada,” tegas Dandim.
Sejak tahun 1996, Departemen Kehutanan menetapkan Pulau Bangkaru sebagai kawasan taman nasional, bersama sejumlah wilayah lainnya di Kepulauan Banyak. Bekerjasama dengan Yayasan Pulau Banyak (YPB), Bangkaru dijadikan sebagai tempat pusat konservasi penyu hijau, sisik, dan penyu belimbing. Tahun 2009, aktor senior Deddy Mizwar, dinobatkan sebagai duta penyu agar lebih dikenal dunia luar.
Sebelum ke Bangkaru, Muspida Aceh Singkil, menyempatkan berdialog dengan warga yang ditinggal di tengah samudra tersebut. Kemudian meninjau lokasi pembangunan kantor Polsek dan Koramil Pulau Banyak Barat. Dalam kesempatan itu, masyarakat diminta menjaga perdamaian dan keamanan dalam pilkada mendatang, turut berperan aktif menjaga wilayah terluar dari ancaman pihak asing, serta mengembangkan potensi perikanan demi tercapainya kesejahtaran.(c39)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar