Rabu, 01 Agustus 2012

Kepulangan Nelayan Disambut Tangis

Rabu, 1 Agustus 2012 10:00 WIB


01082012foto.9_.jpg
SERAMBI/BUDI FATRIA
Keluarga terharu ketika bertemu dengan Chandra Perdana (20) salah seorang dari dua nelayan Aceh yang dipulangkan dari Thailand saat tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Selasa (31/7).


BANDA ACEH - Dua nelayan asal Ulee Lheue, Banda Aceh, Bukhari (37), nakhoda KM Safrina bersama seorang awaknya, Candra Pradana (24) yang terdampar ke perairan Phuket, Thailand, sejak Senin (23/7) lalu, kemarin siang (31/7) tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar. Kepulangan keduanya disambut isak tangis
keluarga yang menjemput di bandara.

Kedua nelayan yang menumpangi pesawat Garuda dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta itu tiba di Bandara SIM sekitar pukul 11.00 WIB. Saat ke luar dari ruang kedatangan dalam negeri Bandara SIM, Candra langsung dipeluk oleh ibunya yang sudah lama menunggu. Perempuan itu tak mampu menahan tangis saat memeluk putranya. Anak perempuan Bukhari juga menangis di pelukan ayahnya, sambil berucap syukur.

Selanjutnya, kedua nelayan ini bersalam-salaman dengan rombongan yang sudah
menunggu, seperti dengan Panglima Laot Aceh HT Bustamam, Sekjen lembaga itu, Umar Abdul Aziz, Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Aceh, Miftachuddin Cut Adek, dan pejabat dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh.

Selanjutnya, pejabat DKP Aceh menyerahkan kedua nelayan itu ke pihak keluarga sekaligus menyerahkan santunan ala kadarnya. “Kami sangat bersyukur bisa kembali lagi, setelah sekitar 10 hari terapung di laut dalam boat yang sudah patah baling-balingnya, sehingga kemudian ditemukan terdampar oleh nelayan di perairan Phuket,” kata Bukhari.

Menurut Bukhari, mereka pergi melaut bersama Candra dari Perairan Ulee Lheue, 4 Juli 2012. Setelah sekitar delapan hari berlayar, baling-baling boat itu pun patah. “Kami sempat terapung-apung ke laut Nikobar, India. Kemudian kami bentangkan layar sehingga hampir sampai ke perairan Idi Aceh Timur, tapi kemudian dibawa angin lagi hingga ke perairan Phuket,” ucapnya.

Bukhari mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kepulangan, terutama kepada pihak Panglima Laot Aceh yang terus berkoordinasi dengan KBRI di Thailand dan Konsulat RI Songkhla Thailand, sehingga keduanya ditemukan dan difasilitasi pulang sampai ke Jakarta. Sedangkan biaya pemulangan dari Jakarta ke Banda Aceh difasilitasi Kantor Perwakilan Pemerintah Aceh di Jakarta. (sal)
Sumber : http://aceh.tribunnews.com/2012/08/01/kepulangan-nelayan-disambut-tangis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar