Senin, 18 Februari 2013 09:49 WIB
LHOKSUKON
- Ribuan udang yang dibudidaya dalam ratusan hektare tambak di tiga
kecamatan di Aceh Utara sejak sepekan terakhir dilaporkan mati mendadak.
Akibatnya, petani tambak di Kecamatan Samudera, Tanah Pasir, dan
Kecamatan Lapang terancam gagal panen.
Penyebab kematian udang yang kini sudah berumur 60 hari itu akibat terserang virus. Udang budidaya itu biasanya dipanen saat berumur 100 hari. Amatan Serambi, Minggu (17/2), di setiap tambak ada sekitar 30-an ekor udang yang mati. Udang yang mati tersebut berwarna merah. “Jumlah udang yang mati di setiap tambak setiap hari hampir sama yaitu 30-an ekor. Gejala awalnya, kulit udang berubah warna menjadi merah, setelah itu udang langsung mati,” kata Rusli (40), warga Kecamatan Tanah Pasir, kemarin.
Penyebab kematian udang yang kini sudah berumur 60 hari itu akibat terserang virus. Udang budidaya itu biasanya dipanen saat berumur 100 hari. Amatan Serambi, Minggu (17/2), di setiap tambak ada sekitar 30-an ekor udang yang mati. Udang yang mati tersebut berwarna merah. “Jumlah udang yang mati di setiap tambak setiap hari hampir sama yaitu 30-an ekor. Gejala awalnya, kulit udang berubah warna menjadi merah, setelah itu udang langsung mati,” kata Rusli (40), warga Kecamatan Tanah Pasir, kemarin.