Sabtu, 16 Februari 2013 14:36 WIB
LHOKSUKON
- Kapal berbendera Thailand dalam sepekan terakhir terlihat menangkap
ikan menggunakan pukat harimau (trawl) di laut Aceh, tepatnya di
perairan Seunuddon, Aceh Utara. Informasi yang diperoleh Serambi, Jumat
(15/2), menyebutkan nelayan Seunuddon sudah beberapa kali melihat kapal
asing itu beroperasi di laut kawasan tersebut.
“Selain dilihat dari bendera, nelayan kita tahu kapal itu berasal dari Thailand karena saat disebutkan Malaysia, Singapura, dan beberapa negara lain, penumpang kapal itu menyebutkan Thailand. Nelayan kita tak berani mengusir kapal itu, karena wajah Anak Buah Kapal (ABK) sangar-sangar,” jelas Badlisyah, Keuchik Ulee Rubek Barat, Kecamatan Seunuddon, kemarin.
Karena itu, ia meminta TNI AL segera mengusir kapal tersebut dari perairan Seunuddon. “Sehingga nelayan bisa melaut dengan santai dan hasil tangkapannya yang memuaskan. Sejak ada kapal Thailand yang menggunakan pukat harimau itu, hasil tangkapan nelayan di kawasan kami sedikit sekali,” timpalnya.
Camat Seunuddon, Fatwa Maulana, menyebutkan pihaknya telah melaporkan keberadaan kapal berbendera Thailand itu ke Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Lhokseumawe. “Nelayan melaporkan ke saya bertemu dengan kapal itu. Bahkan, sekali menangkap ikan mereka datang dengan dua kapal menggunakan pukat harimau. Nelayan sudah sangat resah. Kita minta TNI AL bisa menangkap kapal tersebut,” harap Fatwa.
Ditambahkan, pihaknya juga telah melaporkan keberadaan kapal asing itu ke Pemkab Aceh Utara. “Biasanya rute mereka menangkap ikan dari perairan Seunuddon menuju ke perairan Idi Aceh Timur. Begitu seterusnya,” pungkas Camat.(c46)
Sedang Diselidiki
KITA sedang menyelidikan keberadaan kapal berbendera Thailand tersebut. Kami akan segera turunkan tim untuk memastikan apakah informasi dari nelayan tersebut benar atau tidak. Jika kita temukan kapal itu beroperasi di kawasan Laut Aceh, langsung kita tangkap untuk proses hukum lebih lanjut.
* Letkol (P) Tjatur Soniarto, Komandan Lanal Lhokseumawe.(c46)
“Selain dilihat dari bendera, nelayan kita tahu kapal itu berasal dari Thailand karena saat disebutkan Malaysia, Singapura, dan beberapa negara lain, penumpang kapal itu menyebutkan Thailand. Nelayan kita tak berani mengusir kapal itu, karena wajah Anak Buah Kapal (ABK) sangar-sangar,” jelas Badlisyah, Keuchik Ulee Rubek Barat, Kecamatan Seunuddon, kemarin.
Karena itu, ia meminta TNI AL segera mengusir kapal tersebut dari perairan Seunuddon. “Sehingga nelayan bisa melaut dengan santai dan hasil tangkapannya yang memuaskan. Sejak ada kapal Thailand yang menggunakan pukat harimau itu, hasil tangkapan nelayan di kawasan kami sedikit sekali,” timpalnya.
Camat Seunuddon, Fatwa Maulana, menyebutkan pihaknya telah melaporkan keberadaan kapal berbendera Thailand itu ke Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Lhokseumawe. “Nelayan melaporkan ke saya bertemu dengan kapal itu. Bahkan, sekali menangkap ikan mereka datang dengan dua kapal menggunakan pukat harimau. Nelayan sudah sangat resah. Kita minta TNI AL bisa menangkap kapal tersebut,” harap Fatwa.
Ditambahkan, pihaknya juga telah melaporkan keberadaan kapal asing itu ke Pemkab Aceh Utara. “Biasanya rute mereka menangkap ikan dari perairan Seunuddon menuju ke perairan Idi Aceh Timur. Begitu seterusnya,” pungkas Camat.(c46)
Sedang Diselidiki
KITA sedang menyelidikan keberadaan kapal berbendera Thailand tersebut. Kami akan segera turunkan tim untuk memastikan apakah informasi dari nelayan tersebut benar atau tidak. Jika kita temukan kapal itu beroperasi di kawasan Laut Aceh, langsung kita tangkap untuk proses hukum lebih lanjut.
* Letkol (P) Tjatur Soniarto, Komandan Lanal Lhokseumawe.(c46)
Editor : bakri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar