Jumat, 15 Februari 2013 09:51 WIB
BANDA
ACEH - Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Aceh saat ini sedang menyiapkan
pembibitan ikan keureuling, yang berlokasi di Unit Pelaksanan Teknis
Dinas (UPTD) Balai Benih Ikan (BBI) Batee Iliek, Bireuen.
“Saat ini sedang dilakukan pembesaran induk ikan keureuling. Kita berharap dari BBI Batee Iliek ini nantinya akan lahir bibit ikan keureuling untuk dibudidayakan oleh masyarakat,” kata Kepala DKP Aceh, Dr drh Raihanah MSi kepada Serambi, Kamis (14/2).
Keureuling adalah jenis ikan air tawar lokal yang hidup di beberapa hulu sungai pengunungan di Aceh. Ikan ini memiliki cita rasa khas dan harga jualnya sangat tinggi mencapai Rp 80.000 per kilogram.
Raihanah mengakui, pihaknya memang tengah mempersiapkan UPTD BBI Batee Iliek, Bireuen, sebagai tempat penyediaan benih ikan air tawar yang tangguh di Aceh. Di UPTD tersebut sasat ini sudah tersedia induk ikan air tawar seperti, lele, ikan mas, dan nila.
Langkah tersebut dilakukan untuk menggarap potensi perikanan darat (air tawar) yang memang belum tergarap maksimal. Padahal menurutnya, peluang usaha di sektor usaha perikanan darat cukup menjanjikan, sebab permintaan terhadap ikan air tawar belakangan ini terus terjadi peningkatan.
“Mulai tahun ini, kita akan terus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang sektor bisnis ikan air tawar. Terutama terhadap masyarakat yang berada di wilayah jauh dari pesisir,” kata Raihanah.
Di samping BBI Batee Iliek, katanya, DKP Aceh juga memiliki Unit BBI Toiran, Takengon dan Unit BBI Lawe Bekung, Aceh Tenggara. “Untuk BBI Lawe Bekung ini, kita bekerjasama dengan Pemkab Aceh Tenggara,” katanya.(sup)
“Saat ini sedang dilakukan pembesaran induk ikan keureuling. Kita berharap dari BBI Batee Iliek ini nantinya akan lahir bibit ikan keureuling untuk dibudidayakan oleh masyarakat,” kata Kepala DKP Aceh, Dr drh Raihanah MSi kepada Serambi, Kamis (14/2).
Keureuling adalah jenis ikan air tawar lokal yang hidup di beberapa hulu sungai pengunungan di Aceh. Ikan ini memiliki cita rasa khas dan harga jualnya sangat tinggi mencapai Rp 80.000 per kilogram.
Raihanah mengakui, pihaknya memang tengah mempersiapkan UPTD BBI Batee Iliek, Bireuen, sebagai tempat penyediaan benih ikan air tawar yang tangguh di Aceh. Di UPTD tersebut sasat ini sudah tersedia induk ikan air tawar seperti, lele, ikan mas, dan nila.
Langkah tersebut dilakukan untuk menggarap potensi perikanan darat (air tawar) yang memang belum tergarap maksimal. Padahal menurutnya, peluang usaha di sektor usaha perikanan darat cukup menjanjikan, sebab permintaan terhadap ikan air tawar belakangan ini terus terjadi peningkatan.
“Mulai tahun ini, kita akan terus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang sektor bisnis ikan air tawar. Terutama terhadap masyarakat yang berada di wilayah jauh dari pesisir,” kata Raihanah.
Di samping BBI Batee Iliek, katanya, DKP Aceh juga memiliki Unit BBI Toiran, Takengon dan Unit BBI Lawe Bekung, Aceh Tenggara. “Untuk BBI Lawe Bekung ini, kita bekerjasama dengan Pemkab Aceh Tenggara,” katanya.(sup)
Editor : bakri
Sumber : www.aceh.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar