Rabu, 02 Mei 2012

Cerdaskan Anak Bangsa, KKP Ajak Masyarakat Konsumsi Ikan

KKP News || Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) gencar mengkampanyekan gemar makan ikan guna meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat. Langkah ini ditempuh guna mencetak generasi yang cerdas dan sehat dengan perbanyak makan ikan. “Kampanye GEMARIKAN terus disosialisasikan dalam rangka mendorong peningkatan konsumsi ikan nasional sehingga dapat tercipta generasi bangsa yang berkualitas,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C.Sutadrjo dalam acara Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Kantor KKP, Jakarta, Selasa (1/5).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan saat ini saja negara Jepang mengkonsumsi ikan tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan Indonesia yakni sebanyak 100kg/tahun, baik itu produk olahan maupun matang. “Padahal negara mereka minim sumber daya alam (natural resources),” imbuhnya.

Terlebih lagi di Jepang menyantap hidangan ikan merupakan sebuah gaya hidup (lifestyle), “ini yang harus kita terapkan dan akan terus didorong kepada keluarga  Indonesia dimana menyantap hidangan ikan merupakan sebuah gaya hidup sehat,” ungkapnya.
 
Disamping itu, ia memaparkan dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara, tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih rendah, kendati setiap tahun terus meningkat. Tercatat  tingkat konsumsi ikan nasional tahun lalu sebesar 31,64 kg perkapita per tahun, masih lebih kecil dibandingkan dengan Malaysia 45 kg perkapita per tahun. Oleh sebab itu, lanjutnya, KKP akan terus memacu pasar domestik sehingga produksi perikanan tangkap maupun budidaya dapat terserap.

Disamping itu, KKP akan memfasilitasi sarana dan prasarana penunjang berupa pengadaan mobil pintar ATLI untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya mengkonsumsi ikan. Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara bahari dimana hasil lautnya tidak akan pernah kurang untuk menghidupi masyarakat Indonesia. Mengingat kekayaan laut Indonesia yang begitu besar Indonesia bekerja sama dengan lima negara lainnya seperti, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste dengan membentuk Sekretariat "Coral Triangle Initiative-Coral Reefs, Fisheries and Food Security" (CTI-CFF) demi menjaga kelestarian dan kekayaan sumber daya kelautan sehingga ketersedian sumber daya ikan tetap terjaga dalam memenuhi kebutuhan nasional.

Sharif memaparkan pada 2015 ditargetkan food security  (ketahanan pangan) naik menjadi 30 persen sehingga ketahanan pangan Indonesia dapat tetap terjaga dan stabil. Selain itu, dalam kesempatan tersebut Sharif menegaskan bahwa dirinya tak menutup mata dimana saat ini kehidupan nelayan masih terpuruk. “Mereka dalam setahun hanya bekerja lima sampai tujuh bulan saja, sehingga ini merupakan tugas dan amanat KKP dalam meningkatkan taraf kehidupan para nelayan,” tambah Sharif.

Melalui Kampanye GEMARIKAN diharapkan meningkatnya konsumsi dan kebutuhan akan ikan sehingga dapat berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya para nelayan, pembudidaya dan pengolah hasil perikanan. Disamping itu, KKP terus berupaya  meningkatkan kehidupan nelayan. salah satunya melalui program revitalisasi tambak perikanan seluas 135 ribu ha di seluruh Indonesia dimana dapat menyerap tenaga kerja baru sebanyak 500 ribu ribu orang selama kurun waktu 2012- 2014.

Sementara itu dalam sambutannya, Umi Kalsum Ketua BMOWI berharap agar para ibu agar tetap menyuarakan gemar makan ikan setiap hari demi mencerdaskan anak, karena ikan memiliki nilai gizi yang tinggi. “Betapa pentingnya menjaga kualitas demi menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas,” sambungnya.

Hal senada dilontarkan Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Dirjen P2HP KKP) Saut P. Hutagalung bahwa kampanye gemarikan harus terus menerus dilakukan dalam upaya meningkatkan kecerdasan masyarakat. Saut mengatakan bahwa, mengkonsumsi ikan tidak hanya mengejar kebutuhan akan asupan protein melainkan dapat menyehatkan dan mencerdaskan. Untuk itu, KKP akan berkonsentrasi pada daerah-daerah yang masih rendah dalam tingkat konsumsi ikan seperti di Jawa tengah.

Menurutnya saat ini di Jepang, tingkat konsumsi ikan walaupun tetap naik dan terbilang tinggi namun, laju dan kecepatan pertumbuhan menurun karena kurangnya promosi atas makan ikan. Dari contoh tersebut untuk itu, kita harus tetap lanjutkan promosi Kampanye Gemarikan agar tingkat konsumsi ikan terus menanjak naik.

Kampanye GEMARIKAN merupakan program unggulan yang bersifat multisektoral dan berpijak kepada kekuatan sinergi antara pelaku pasar dengan pemerintah. Oleh sebab itu, Kampanye GEMARIKAN bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar gemar mengkonsumsi ikan, agar tercipta generasi kedepan yang lebih berkualitas, tutup Sharif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar