KUALASIMPANG - Hutan bakau di pesisir Desa Pusong Kapal, Kecamatan
Seruway, Aceh Tamiang, terus ditebangi tanpa ada upaya pencegahan dari
Pemkab Aceh Tamiang. Penebangan hutan itu akan berakibat desa tersebut
terancam abrasi.
Datok Pusong Kapal, Bramsyah kepada Serambi,
Jumat (20/4) mengatakan, aktifitas penebangan kayu bakau untuk pembuatan
arang terus meningkat di kawasan ujung Tamiang, daerah pinggir laut.
Kondisi ini jika dibiarkan terus menerus, sangat rawan bagi kelangsungan
Desa Pusong kapal ke depan. “Kalau hutan bakau terus ditebang, ke depan
desa kami akan habis dihantam abrasi,”ujarnya.
Disamping
itu, dikawasan hutan bakau yang saat ini ditebang, ada juga dipasang
plang penangkar penyu, namun ukuran dan berat binatang ini lebih kecil
dari penyu biasa, sekitar 15 Kg. Selama ini kawasan pantai dekat dengan
penebangan kayu bakau dijadikan tempat tutong bertelur. “Orang banyak
yang penasaran bagaimana bentuk tutong itu, sehingga bisa dijadikan
sebagai daya tarik wisata,”ujarnya.
Pihaknya sebut Bramsyah,
tidak sanggup lagi mencegah dan melarang warga desa lainnya agar tidak
menebang kayu bakau di kawasan dekat dengan desa mereka.”Kita sudah
cegah tapi tak sanggup lagi untuk melarang, kita harapkan dinas terkait
Pemkab Tamiang melakukan pencegahan,”ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar