Galaxy Eungkot ngon Laot Atjeh (Galaxy Ikan dan Laut Aceh)

"Adat bak Po Teumeureuhom; hukom bak Syiah Kuala; Qanun bak Putro Phang; Reusam bak Laksamana" (adat dari Sultan, hukum dari Ulama, Qanun dari Putri Pahang, reusam dari Laksamana)

Home

  • Home
  • Profilku
  • Facebookku
  • Klipping/Saduranku
  • Artikelku
  • Download

Rabu, 21 November 2012

Empat Nelayan Tamiang Terkatung-katung di Laut

Rabu, 21 November 2012 08:59 WIB


 

* Boat Ditabrak Kapal Kontainer

KUALASIMPANG - Empat nelayan dari Desa Simpang Lhee, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, terkatung-katung selama tiga hari di tengah laut, setelah boat mereka ditabrak kapl kontainer di perairan line tiga Selat Malaka, pada Sabtu (17/11) lalu. Selasa kemarin para nelayan itu masih dimintai keterangan di Pos Polair Belawan, Sumut.

Keempat nelayan yang akhirnya ditolong nelayan Belawan, Sumatera Utara itu masing-masing, T Jailani bin Ahmad (43) yang juga tekong boat, Zulkifli Janon (39), Misbahul Munir (38), dan M Jamin (22) warga Desa Simpang Lhee, Kecamatan Manyak Payed Aceh Tamiang. Menurut keterangan diperoleh Serambi ke empat nelayan itu sempat terapung dan terkatung-katung selama tiga hari dengan bergantungan pada sebuah fiber.
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 16.37 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Selasa, 20 November 2012

10 Kadis Kelautan Bahas Rencana Induk Pelabuhan

Selasa, 20 November 2012 15:07 WIB
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 




BANDA ACEH - Sebanyak 10 Kepala Dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan, Kepala Bappeda Kabupaten/Kota se-Aceh bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Binas Marga dan Cipta Karya (BMCK) Aceh, Dishub Komintel Aceh akan duduk bersama untuk membahas tentang seminar hasil penyusunan induk pelabuhan perikanan Aceh, Selasa (20/11) hari ini di Hotekl Hermes Palace.

“Seminar ini dinilai sangat penting untuk dijadikan acuan dasar dalam pengembangan pembangunan pelabuhan perikanan di Aceh nantinya,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Keluatan (DKP) Aceh, Dr drh Raihanah MSi didampingi Ketua Panitia Pelaksana Seminar, Syahril kepada Serambi, Senin (19/10).
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 15.49 1 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Kapal Pembom Ikan Meledak di Simeulue

Selasa, 20 November 2012 09:45 WIB

201112foto.8_.jpg
SERAMBI/SARI MULIYASNO
Kapolres Simeulue, AKBP Parluatan Siregar bersama anggotanya melihat empat tersangka pelaku pengeboman ikan di perairan Simeulue yang dirawat intensif di RSUD Simeulue, Senin (19/11).



SINABANG - Sebuah kapal pembom ikan asal Sibolga meledak dan hancur berkeping-keping kemudian tenggelam di perairan Simeulue setelah bom yang mereka lemparkan untuk menyerang kapal patroli Satpolair tak mengenai sasaran, malah jatuh di kapal mereka sendiri. Dari delapan awak kapal pembom ikan, enam orang dilaporkan selamat meski sebagian besar berluka bakar dan dua lainnya hilang.
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 13.22 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Senin, 19 November 2012

Panglima Laot Imbau Nelayan Patuhi Batas Wilayah

Sabtu, 17 November 2012 13:42 WIB


BANDA ACEH - Panglima Laot Aceh, HT Bustamam mengimbau agar nelayan Aceh tidak melanggar batas wilayah perairan antarnegara, yang dapat berujung pada penahanan oleh petugas penjaga perbatasan di luar negeri.

Hal itu dikatakannya mengingat banyak nelayan Aceh yang ditahan negara tetangga, terutama India, karena pelanggaran batas wilayah. “Bahkan ada beberapa nelayan Aceh yang melakukan pelanggaran berulang-ulang. Kami berharap, ke depan hal ini tidak terjadi lagi,” kata Bustamam, kemarin.
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 08.32 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Kamis, 01 November 2012

Tim Penyelam Aceh Survey Potensi Bahari Aceh Selatan

Minggu, 21 Oktober 2012 11:38 WIB




TAPAKTUAN – Tim dari Komonitas Club Penyelam Aceh bersama Satuan Tugas Search And Rescue (Satgas SAR) Aceh Selatan, Sabtu (20/10) melakukan survey terhadap potensi wisata bahari di Kabupaten Aceh Selatan. Survey yang berlangsung selama dua hari itu dimaksudkan untuk menggali dan memastikan potensi bahari yang dimiliki Aceh Selatan untuk selanjutnya dipromosikan kepada wisatawan supaya menjadi bagian tujuan wisata.
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 17.11 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Empat Titik Wisata Bahari Ditemukan di Aceh Selatan

Selasa, 23 Oktober 2012 13:39 WIB


TAPAKTUAN - Tim dari Komonitas Club Penyelam Aceh bersama Satuan Tugas Search And Rescue (Satgas SAR) Aceh Selatan, yang melakukan survei di wilayah perairan Aceh Selatan sejak dua hari lalu berhasil menemukan empat titik lokasi wisata bahari di kabupaten tersebut. Keempat titik lokasi wisata bahari itu adalah Karang Topi Tuan Tapa, Karang Tongkat Tuan Tapa, Karang Gosong Batu Merah, dan Karang Pasir Setumpok Gampong Lhok Reukam.
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 15.17 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Nelayan Aceh Terdampar di India

Rabu, 31 Oktober 2012 11:42 WIB



BANDA ACEH - Dua nelayan yang beberapa hari lalu diberitakan hilang saat melaut, Ridwan (38) dan Musri (27), diketahui terdampar di perairan Pulau Andaman, India, sejak satu mingu lalu. Informasi itu diterima, setelah kedua nelayan itu menelepon keluarganya, Selasa (30/10).
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 12.02 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Selasa, 30 Oktober 2012

Me-manusia-kan Penduduk Pesisir yang Terpaksa Hidup Kurang Manusiawi

Oleh : Nizar Sodiq

    Seperti yang diamanatkan pada teks sumpah pemuda, kita adalah bangsa yang satu, yaitu bangsa Indoesia. Sudah semestinya kita peduli terhadap kondisi saudara-saudara kita yang sebangsa dan se-tanah air. Masih banyak saudara-saudara kita yang perlu uluran tangan dari orang-orang yang mampu untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidupnya sebagai manusia yang bermartabat.
    Perlu kita sadari ternyata terdapat  2 juta jiwa lebih penduduk pesisir yang hidup di bawah garis kemiskinan.  Bila kita menengok di beberapa wilayah seperti  Desa Hurlang Muara Nauli Dusun IV Hutari Muara Kolang,Kec. Kolang, Kab.Tapanuli Tengah (Sumut).
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 16.44 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Negeri Berpesisir

Oleh : Dwi Uli Rahmawati, Universitas Indonesia

Ada beberapa cerita menarik yang terjadi di sebuah negeri indah dengan ribuan pulau di dalamnya. Negeri  yang tujuh puluh persen wilayahnya dikelilingi laut, tetapi tidak punya garam dan harus membelinya dari negeri tetangga. Negeri yang katanya kaya akan terumbu karang dan pulau berpasir putih tetapi beberapa diantaranya dimiliki oleh orang yang bahkan tidak lahir dan tumbuh besar di negeri itu.  Walaupun begitu, biar bagaimanapun negeri lain mengatakan negeri itu sedang berkembang-kata mereka itu bahasa halus untuk mengatakan ‘negeri miskin’-, siapa bilang hidup di negeri berpesisir  tidak menyenangkan?
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 16.42 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Kepedulian Kita + Perairan Kita = Kemakmuran Kita Semua

Oleh : Galih Saputro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Negara mana yang menjadi Negara kepulauan terbesar di dunia??
INDONESIA!!
Negara mana yang kaya akan keanekaragaman biota lautnya sob??
INDONESIA!!
Dan Negara mana yang memiliki garis pantai terpanjang ke-2 di dunia woii?!?!
INDONESIA!!

Apalagi yang pantas diRAGUKAN dari kekayaan alam Negara kita INDONESIA?? Saya rasa TIDAK ADA bung!! Sadarlah, Indonesia adalah Negara yang begitu kaya, dengan 17ribuan pulau yang dimilikinya, dengan 95ribuan kilometer panjang garis pantai yang melilitnya, dengan berbagai spesies hewan serta tumbuhan yang menghiasinya.

Sadarkah kalian? Semua kekayaan alam Indonesia yang dimiliki TIDAK ADA HARGANYA! Jika kalian semua tidak mempedulikannya.

> Pantai penuh sampah,
> Terumbu karang hancur, dan
> Biota laut yang mulai musnah
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 16.41 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Prospek Nelayan

Oleh :  Aburizal Hasyim, SMA Sampoerna Academy Bogor

Indonesia. Sebagai negara kepulauan terbesar ke-4 di dunia, Indonesia menghadapi permasalahan yang cukup kompleks dalam dunia kemaritimannya. Masyarakat pesisir, adalah salah satu pemegang kunci terpenting dalam kestabilitas dunia perairan di Indonesia. Miris, sesuatu yang justru terkadang membutuhkan perhatian dan bantuan intensif  justru terbengkalai dalam penerapannya. Salah satu berita yang cukup baru menyebutkan bahwa ekspor hasil perikanan Indonesia pada periode Januari-Juli 2012 mencapai 691.300 ton atau senilai dengan 2,2 miliar dollar AS. Jumlah yang cukup banyak, namun sangat kontras dengan kondisi “para pengumpul” uang-uang tersebut.
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 16.40 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sebagai Penyuplai Listrik untuk Kebutuhan Lokal di Area Pesisir Pantai

Oleh :  Fayun Bondan Maghfiroh, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Tema: Manajemen dan Pemanfaatan Sumber Daya Laut Indonesia
Sub Tema: Teknologi Di Kalangan Masyarakat Pesisir

Maritim merupakan sebuah nama yang berhubungan erat dengan sebuah lautan. Perariran yang sangat luas dan membentuk sau kesatuan dalam sebuah  lingkup lautan bersama dengan kepulauan yang akan membentuk sebuah skema kemaritiman. Indonesia merupakan negara maritim atau kepulauan terbesar didunia, antara pulau satu dengan pulau lainnya dipisahkan oleh laut, tapi bukanlah menjadi penghalang bagi setiap suku bangsa di Indonesia untuk saling berhubungan dengan suku-suku di pulau lainnya.
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 16.35 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Memanfaatkan Sosial Media “Twitter Tourist Fishing” Masyarakat Pesisir Yang Lebih Baik

 Oleh :  Abdul Malik, Institut Teknologi Bandung

            Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, dengan jumlah pulau mencapai lebih kurang 17.500 buah dan dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanakeraggaman hayati terbesar.Maka keunggulan Indonesia salah satunya adalah sumberdaya alam, dimana dua pertiga dari luas keseluruhan territorial negara ini adalah perairan.Maka perairan ini seharusnya di eksploitasi dan di ekspolrasi dengan baik oleh Indonesia.
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 16.34 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Memberdayakan Masyarakat Maritim Lebih Maju

Oleh :  Muhammad Rizal, SMA CT Foundation Medan

Secara geografis, masyarakat nelayan adalah masyarakat yang hidup, tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir, yakni suatu kawasan transisi antara wilayah darat dan laut. Mereka juga memiliki sistem nilai dan simbol-simbol kebudayaan sebagai referensi perilaku mereka sehari-hari. Sebagian besar masyarakat pesisir, baik langsung maupun tidak langsung, menggantungkan kelangsungan hidupnya dari mengelolah potensi sumber daya perikanan. Kendati demikian, mereka masih belum bisa memanfaatkan sumber daya laut wilayah pesisir dengan semaksimal mungkin.
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 16.32 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Solusi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Hidup Serta Perekonomian Nelayan atau Masyarakat Pesisir di Indonesia

Oleh : Dimas Satyo Adiprakoso, Institut Teknologi Sepuluh November

            Dewasa ini, Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki laut sangat luas dan berpotensi. Laut di Indonesia juga banyak menyimpan kekayaan alam  mulai dari keindahan alam bawah laut, makhluk hidup yang ada di laut hingga hasil tambang pun melimpah di dalamnya. Kekayaan alam tersebut digunakan atau dimanfaatkan untuk memajukan kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia terutama dalam bidang ekonomi. Didalam pemanfaatan sumber daya alam serta untuk mendapatkan hasil sumber daya alam yang maksimal, dibutuhkan penggerak atau sumber daya manusia yang berkualitas, fasilitas yang memadahi dan dukungan penuh dari pemerintah pusat maupun daerah. Tetapi realita yang ada di lapangan saat ini berbanding terbalik.
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 16.31 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

SMART PLASTIC ROLLING UNTUK BERBAGAI APLIKASI MASYARAKAT PESISIR

Oleh : Yolla Miranda, SMA Negeri 2 Kuningan

            Indonesia adalah Negara Kepulauan yang memiliki banyak laut lepas beserta pantai di beberapa daerah. Hal ini telah diakui secara internasional melalui UNCLOS 1982 bahwa Indonesia memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta km2 yang terdiri dari wilayah teritorial sebesar 3,2 juta km2 dan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) 2,7 juta km2. Selain itu, terdapat 17.840 pulau di Indonesia dengan garis pantai sepanjang 95.181 km. Tidak heran jika sebagian besar masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya dari hasil laut.
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 16.13 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Sejuta Manfaat Rumput Laut

Oleh : Rahesza Natasya Tama, SMA Sampoerna Academy Bogor

Tahukah kamu? Indonesia merupakan negara maritim. Lebih dari 70% wilayahnya ialah laut. Hal ini sangatlah menguntungkan bukan? Laut menyimpan kekayaan alam dan sejuta manfaat. Sayang sekali,kita belum dapat memanfaatkannya secara maksimal. Salah satunya adalah rumput laut yang merupakan kekayaan hayati.
Ternyata rumput laut merupakan tanaman multiguna akan tetapi, banyak masyarakat yang belum sadar akan hal itu. Berdasarkan penelitian, rumput laut dapat menyembuhkan beberapa penyakit dan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi.
Banyak masyarakat pesisir pantai seperti di daerah Lombok, Sulawesi  Selatan, Sulawesi Tenggara, Pulau seram, serta Kepulauan Riau yang memanfaatkan rumput laut sebagai obat tradisional. Rumput laut secara tradisional dipercaya dapat menyembuhkan penyakit asma, bronkitis, TBC, cacingan, sakit perut, dan demam. Sayangnya, hal itu kurang populer di masyarakat. Nah, selain itu ada fakta lain yang membuktikan bahwa rumput laut juga mujarab dan berguna bagi kesehatan loh.
Berdasarkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa rumput laut merupakan bahan pangan yang berkhasiat,  berikut diantaranya:
1.         Antikanker.
Menurut penelitian Harvad School of Public Health di Amerika, wanita premenopous di Jepang berpeluang terkena kanker payudara tiga kali lebih kecil dibandingkan wanita Amerika. Hal ini disebabkan, wanita Jepang selalu menambahkan rumput laut pada menu makan.
2.         Antioksidan.
Klorofil rumput laut, dapat membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh.
3.         Mencegah kardiovaskuler.
Ekstrak rumput laut dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Bagi penderita stroke, dianjurkan untuk mengkonsumsi rumput laut karena tanaman ini dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh.
4.         Mencegah gondok karena rumput laut memiliki kandungan yodium yang tinngi.
5.         Membalut luka dan lain sebagainya.

Berikutnya menarik nih, bagi kalian yang menjalani program diet bisa menikmati manfaat rumput laut yang dapat membantu kalian loh.Pernahkah terlintas di benakmu? Bahwa rumput laut memiliki kandungan serat ( dietary fiber ) yang sangat tinggi. Serat ini berfungsi melancarkan proses metabolisme tubuh dan mengenyangkan, sehingga sangat baik dikonsumsi untuk mengurangi obesitas.
Selain itu,berdasarkan para ahli  rumput laut memiliki kandungan nutrisi yang amat lengkap. Tanaman multiguna ini terdiri dari air ( 27,8% ), protein ( 5,47% ), lemak ( 8,6% ), karbohidrat ( 33,35), s
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 15.17 1 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Aplikasi Teknologi Penginderaan Jauh Untuk Penentuan Fishing Ground Ikan Tuna di Selat Makassar

Oleh : Asep Irwan, Universitas Padjadjaran

ABSTRAK
Pemanfaatan data inderaja dengan melihat beberapa parameter fisika, kimia, dan biologi perairan, khususnya konsentrasi klorofil yang dilakukan di Selat Makassar. Analisis penggunaan data citra satelit menggunakan metode spasial data dari satelit NASA Modis Aqua, sedangkan beberapa parameter biofisik-kimia perairan lainnya digunakan analisis statistik dengan menggunakan uji t untuk penentuan zona fishing ground. Hasil analisis statistik menunjukan bahwa parameter biofisik-kimia perairan pada permukaan sangat kompleks dikarenakan ada pengaruh masukan dari daratan, aktifitas plankton dan biota laut, serta pergerakan massa air. Untuk data klorofil atau zat hijau diperoleh dari SeaWIFS, data ini digunakan untuk mendeteksi suatu front yang dapat dijadikan indikasi bahwa daerah tersebut tempat berkumpulnya ikan tuna. Konsentrasi klorofil merupakan parameter oseanografi yang sangat penting penentuan daerah penangkapan ikan (fishing ground) pada ikan tuna. Distribusi ikan tuna di perairan Indonesia memperlihatkan bahwa Indonesia memiliki penyebaran jenis-jenis tuna yang sangat penting artinya bagi usaha penangkapan ikan.
Kata kunci : fishing ground, parameter biofisik-kimia perairan, klorofil (SeaWIFS Modis Aqua), ikan tuna.
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 15.16 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Pembangunan dan Pengembangan Pesisir Melalui Aspek Sosial, Ekonomi dan Budaya

Oleh : Izzur Rozabi, Universitas Padjajaran 

Sebagian besar penduduk Indonesia hidup di wilayah pesisir dan bergantung pada hasil kelautan. Tidak sedikit dari masyarakat Indonesia bergantung pada hasil Sumber Daya Laut di Indonesia. wilayah pesisir Indonesia memiliki kekayaan dan keanekaragaman yang sangat banyak. Beberapa hasil kelautan Indonesia saat ini adalah Hutan Mangrove, Terumbu Karang, Padang Lamun, dan berbagai jenis ikan.
Akan tetapi, kekayaan alam yang melimpah tersebut tidak mampu untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat di sekitar pesisir. Potensi kelautan yang besar seakan-akan tidak membawa dampak yang berarti secara signifikan untuk masyarakat pesisir. Masyarakat pesisir tetap dalam lingkaran kemiskinan yang semakin mengikat.
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 15.14 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Negeriku Negara Maritim

Oleh : Rega Musilia, Universitas Negeri Yogyakarta

Negara Indonesia adalah negara yang memiliki wilayah perairan yang lebih besar dibandingkan dengan luas wilayah daratannya, yang terbentang mulai dari Sabang sampai Merauke. Seperti yang kita ketahui, Indonesia begitu kaya akan harta terpendam khususnya kemaritiman di kalangan masyarakat pesisir. Kemaritiman Indonesia sebenarnya dapat kita jadikan sebagai salah satu sumber penunjang utama bagi perekonomian masyarakat negara Indonesia. Namun pada kenyataannya sampai saat ini kemaritiman
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 15.12 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Mengoptimalkan Pengelolaan Sumber Daya Laut Indonesia dan Kaitannya Dengan Aspek Sosial Ekonomi Budaya Masyarakat Pesisir

Oleh : Setyawan Wahyu Pradana, SMA Negeri 1 KARAWANG

Sumber daya laut Indonesia sebagaimana diketahui sejak dahulu memiliki kekayaan yang sangat berlimpah. Misalnya di Kepulauan Raja Ampat saja dari penelitian cepat yang dilakukan tim ahli dari Conservation International, The Nature Conservancy, dan Lembaga Oseonografi Nasional (LON) Lembaga Ilmu Pengetahuan Nasional (LIPI) tercatat lebih dari 540 jenis karang keras(75% dari total jenis di dunia) . Lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska, dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid stomatopod crustaceans.
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 15.10 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Pembangunan Umum Infrastruktur di Kawasan Pesisir

Oleh : Siti Syarafina Yuliandari, SMA Negeri 1 Medan


Pengertian dari infrastruktur dalam dunia kelautan ialah sistem struktur yang diperlukan dalam membantu pemanfaatan sumber daya laut yang ada.

Negara Indonesia memiliki wilayah laut sangat luas 5,8 juta , Di dalam wilayah laut tersebut terdapat sekitar 17.500 lebih dan dikelilingi garis pantai sepanjang 81.000 km, yang merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Fakta fisik inilah yang membuat Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 15.07 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Permasalahan Sedimen di Daerah Pesisir dan Pengelolaannya

Oleh : Putika Ashfar Khoiri, Institut Teknologi Sepuluh November

Pertambahan populasi dan perkembangan area dapat mengakibatkan dampak yang serius pada sumber daya tanah dan air, karena area tersebut digunakan sebagai area perkampungan. Permasalahan lain yang muncul adalah sedimentasi di area pantai karena berkurangnya jumlah hutan yang berfungsi sebagai  pencegah erosi tanah. Hal ini perlu ditinjaklanjuti mengingat jumlah sedimen yang terangkut mengakibatkan degradasi
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 15.05 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Menjadi Enterpreneur di Wilayah Pesisir

Oleh : Muhammad Rizal, SMA CT Foundation Medan

Tidak semua orang memiliki pemikiran untuk berwirausaha, apalagi dikalangan pemuda sekarang. Menurut saya, berwirausaha itu sangat penting, sebab hal ini terkadang  akan menentukan sebagian dari nasib kita. Sukses tidak harus menjadi apa yang kita cita-citakan, namun menurut saya sukses adalah jika kita pandai memanfaatkan situasi dan kondisi saat itu juga. Sama seperti kita memanfaatkan wilayah nusantara kita yang dapat dibilang cukup strategis dalam bidang kemaritiman. Kenapa tidak kita berusaha untuk menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dulu, lalu mengembangkannya dengan membuat suatu komunitas
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 15.03 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Punahnya Masyarakat Pesisir Indonesia

Oleh : Maundri Prihanggo, Institut Teknologi Bandung 

            Indonesia, negeri yang tersimpan berbagai macam kekayaan di dalamnya. Lebih dari 2/3 wilayahnya berupa lautan, memiliki lebih dari 17 ribu pulau yang terbentang dari 95o BT- 141oBT juga 6oLU-11oLS dengan panjang garis pantai 95.181 Km.  Sebagai negara keempat dengan garis pantai terpanjang di dunia, setelah Kanada, Amerika Serikat dan Rusia, ditambah luasnya lautan Indonesia jelas j
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 14.59 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Al-Quran sebagai Media Belajar Kemaritiman Sepanjang Masa

Oleh : Izzur Rozabi, Universitas Brawijaya

Islam merupakan agama mayoritas masyarakat Indonesia, bahkan Indonesia menjadi agama dengan pemeluk agama islam terbesar di dunia. Padahal, wilayah penyebaran islam pertama kali adalah di Jazirah Arab yang terfokus di Makkah dan Madinah. Lalu bagaimana cara islam masuk ke Indonesia dan menyebar di wilayah kelautan yang sangat luas?
Jelas sekali, beberapa cara yang dilakukan oleh umat islam di Jazirah Arabia agar dapat menyebarkan agama islam di seluruh dunia, salah satunya di Indonesia. Islam masuk ke Indonesia melalui jalur laut niaga. Oleh karena itu, sangat tidak mungkin jika umat Islam tidak mengenal tentang dunia kebaharian.
Jazirah Arabia dikelilingi oleh lautan pasir dan air. Untuk memperluas ekspansi dakwah Islam, umat Islam perlu mempelajari tentang dunia kebaharian. Selain itu menurut Mohammad Fuad Abdul Baqi dalam Al Mujamal Mufahras Li Al Faadhil Quranul Karim menjelaskan bahwa di dalam Al-quran
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 14.53 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Teknologi Umpan Buatan Untuk Nelayan dari Sampah Plastik PET (PolyEthylene Terephthalate) Untuk Mengoptimalkan Hasil Tangkapan

Oleh : Arqi Eka Pradana 

Di Indonesia limbah plastik merupakan masalah yang sudah dianggap serius bagi pencemaran lingkungan khususnya bagi pencemaran air dan tanah. Bahan plastik merupakan bahan anorganik yang sulit terurai oleh bakteri sehingga membutuhkan waktu ratusan tahun untuk menguraikannya. Menurut Data Statistik Persampahan Domestik Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup 2008, menyebutkan jenis sampah plastik sebesar 5,4 juta ton per tahun. Jumlah ini mengalami peningkatan dan mampu menggeser posisi sampah kertas dengan jumlah 3,6 juta ton/tahun. Dari jumlah tersebut, 30 persen darinya adalah plastik jenis PET
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 14.51 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Potret Kehidupan Nelayan


oleh :

Shalsa Nabila, SMAN 8 Jakarta

“Nenek moyangku seorang pelaut. Gemar mengarung luas samudera.”

Sebuah lagu usang yang sudah lama tidak kita dengar dan tidak banyak juga yang masih menyanyikan lagu itu, mungkin karena kita sudah tidak lagi menjadi tuan bagi laut kita sendiri.

Indonesia adalah sebuah negara dengan garis pantai sepanjang 81.000 km (kedua terpanjang setelah Kanada), dari fakta ini seharusnya nelayan Indonesia dapat memanfaatkan hasil laut untuk mensejahterakan hidupnya, namun ironis sekali ketika justru banyak nelayan kita yang hidup di bawah garis kemiskinan
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 14.31 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Degradasi Biofisik Terhadap Pantai Timur Sumatera

Oleh :  Muhammad Rizal, SMA CT Foundation Medan


Kawasan pesisir merupakan daerah yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Namun, tidak semua daerah pesisir memiliki potensial yang maksimal. Hal ini disebabkan karena daerah tersebut tercemar sehingga sangat disayangkan bahwa daerah yang seharusnya dapat dikembangkan menjadi salah satu tempat pariwisata  tidak dapat dikelolah dan dikembangkan dengan baik. Sebagai salah satu kasus, penulis menceritakan tentang keadaan wilayah pesisir di daerah selat malaka yang saat ini sedang mengalami degradasi biofisik. Jika kita mau meringankan keinginan dan menolehkan mata untuk melihat sejenak dan berpikir mengenai keadaan wilayah pesisir bahwa beberapa daerah tersebut sudah mengalami perluasan daratan akibat pencemaran limbah, seperti limbah plastik, sisa tumpahan minyak dan lain-lain.
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 14.27 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Teknologi PemeliharaanKerang Mutiara untuk Masyarakat Pesisir

I.  PENDAHULUAN
               Prinsip dasar aktualisasi prospektif terhadap bidang kelautan dan perikanan untuk berkemampuan menjadi akar pertumbuhan perekonomian masyarakat pesisir, perlu mendapatkan perhatian sangat serius. Kenyataan komperatif sumber daya laut dan pesisir dapat memberi harapan berbagai aktivitas home industri dan sistim pabrikasi.                Wujud kegiatan  ekonomi masyarakat pesisir dalam  pemanfaatan sumber daya alam dapat dipastikan mampu membentuk rantai pergerakan ekonomi  yang berperan sebagai lokomotif. Aktivitas pemanfaatan sumber daya laut dapat ditata menjadi rantai ekonomi yang dapat memunculkan kegiatan ekonomi lainnya. Industri hilir dan mudik yang dapat tampil sesuai dengan kebutuhan naluri bisnis membutuhkan berbagai lini pembatas, terutama terhadap upaya-upaya pelestarian sumber daya alam dan keteraturan roda perekonomian ditengah masyakarat.
                Diantara potensi sumberdaya alam yang dapat mengangkat taraf perekonomian masyarakat pesisir adalah usaha pemeliharaan kerang mutiara.    Mutiara merupakan komoditas dari sektor Kelautan dan
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 14.05 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Selasa, 02 Oktober 2012

323 PRODUK PERIKANAN DAPAT SERTIFIKASI INTERNASIONAL

 Sebanyak 323 produk perikanan asal Indonesia telah mendapatkan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) yang merujuk pada standar Codex. Codex merupakan standar internasional dan menjadi referensi pemerintah, konsumen, produsen dan perdagangan dunia internasional untuk  menjamin bahwa seluruh
produk yang diperdagangkan di pasar  bermutu baik dan aman. Hal ini menunjukkan keseriusan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menyiapkan fondasi kuat di sektor kelautan dan perikanan dengan meningkatkan mutu produk  yang lebih tinggi dan diakui secara internasional. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal KKP, Gellwynn Jusuf mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan saat membuka sidang ke-32 Codex Committee on Fish and Fishery Products di Bali, Senin (1/10).
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 17.47 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

PACU EKSPOR, KKP TINGKATKAN MUTU DAN KEAMANAN PRODUK PERIKANAN

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen meningkatkan jaminan kualitas mutu produk perikanan dan keamanan hasil perikanan (quality assurance dan food safety) untuk memacu ekspor produk perikanan di manca negara. Pasalnya, jaminan kualitas (quality assurance) merupakan hal kunci untuk mempermudah akses pasar produk perikanan. Sehubungan dengan itu, KKP terus berupaya untuk meningkatkan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan nasional maupun internasional pada proses produksi, pengolahan, dan distribusi. Demikian diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo dalam acara “Pencanangan serta Seminar Bulan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan” di Bali, Selasa (2/10).
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 17.45 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Arti Kesuksesan

Kesuksesan seseorang seringkali dinilai dari jabatan, harta, atau kepopuleran yang berhasil diraih. Tolok ukur seperti itu memang lumrah dan bahkan menurut saya pribadi, terlalu biasa dan cetek. Lalu, apa ukuran yang saya pakai untuk menilai kesuksesan seseorang? Jawabannya sebenarnya sudah anda ketahui sejak lama, tetapi mungkin banyak yang tidak menyadarinya, yaitu: “Rasa Nyaman” atau “Kenyamanan”. Apakah seseorang sudah merasa nyaman dengan jabatan, harta atau kepopuleran yang dimilikinya? nah… jika jawabannya adalah “Iya”, maka saya baru bisa menilai orang itu telah sukses.
Dalam keseharian, saya cukup beruntung bisa bergaul dengan orang-orang dari kalangan yang berbeda-beda status sosial. Dari berbagai pengalaman dan pergaulan saya itulah akhirnya saya bisa mengambil kesimpulan
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 17.42 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran Sains

Lingkungan Rusak Kwalitas Air Menurun

13491065651904380187
Dokumen Pribadi

Air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar baku mutu cukup sulit dirasakan masyarakat baik diperkotaan maupun dipedesaan di berbagai daerah. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitupun dengan kuantitasnya.
Salah satu penyebab pencemaran air adalah limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah),  penggunaan lahan hijau untuk perumahan dan mall, limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida), limbah rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).
Usaha-usaha yang dapat dilakukan  menjaga air agar tetap bersih diantaranya : menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman, 
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 17.37 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran Sains

19 Fakta Unik Tentang Air


1349074793860374200
sumber : skyandblueocean.com

Air adalah kepentingan makhluk hidup yang paling mendasar. Tapi banyak hal mengenai air yang tidak kita ketahui. Karena itu saya ingin membagikan info dan fakta mengenai air yang belum anda ketahui. Ingin tahu fakta menarik tentang air?
Simak artikel berikut :
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 17.34 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran Sains

Data Unik Sampah

Penduduk DKI Jakarta dapat membangun 1 Candi Borobudur setiap 2 Hari dari tumpukan sampah. Dalam setahun, kita dapat membangun 185 buah Candi Borobudur. Wow… (Volume Candi Borobudur adalah 55.000 M³).
Diperkirakan 6.4 juta ton sampah masuk ke laut setiap tahunnya di seluruh dunia, dan 80% merupakan plastic; yang membuat lebih dari 1 juta binatang laut mati akibat plastik
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 17.31 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran Sains

Sungai Yangtze Tiba-tiba Berubah Jadi Merah Darah

Shutterstock Ilustrasi : Air sungai Yangtze tiba-tiba berubah warna menjadi merah darah. Pakar limnologi meyakini, hal ini disebabkan polusi industri. 
 
1
BEIJING, KOMPAS.com — Air sungai terpanjang di China, Sungai Yangtze, tiba-tiba berubah warna menjadi merah darah. Para pejabat mengatakan, mereka tidak tahu mengapa hal ini terjadi.
Adalah warga kota barat daya Chongqing yang pertama kali melihat bahwa air Sungai Yangtze yang dijuluki "aliran air emas" ini berubah warna pada Kamis (6/9/2012) lalu.
Air sungai yang berwarna merah ini dilaporkan terjadi di Chongqing, yang merupakan pusat industri terbesar di barat daya China. Meski demikian, fenomena yang sama juga dijumpai di beberapa titik lain.
Pejabat lingkungan setempat menduga polusi industri dan lumpur yang dibawa oleh banjir baru-baru ini sebagai penyebab memerahnya air Sungai Yangtze. Namun, hal ini belum dapat dipastikan.
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 17.22 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran Sains

Warga Konsumsi Daging Paus

RAIMON Paus yang terdampar di Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, Senin (1/10/2012). Sampai Selasa sudah ada 46 paus yang terdampar.
1

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 44 dari 46 paus yang terdampar di Nusa Tenggara Timur mati. Upaya penyelamatan dilakukan namun tidak berhasil. Hanya 2 paus yang berhasil diselamatkan.

Ironisnya, sebelum langkah penanganan bangkai paus dilakukan, warga sudah mengambil daging paus untuk dikonsumsi.

"Sudah sekitar 10 ekor paus yang dipotong-potong diambil dagingnya," ungkap Ingrid saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/10/2012).

Ingrid mengungkapkan, pihaknya sudah berusaha mencegah tindakan pemotongan bangkai paus.
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 17.20 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Lima dari Delapan Spesies Tuna Hampir Punah

Wikipedia Tuna Sirip Biru Atlantik 
1
JEJU, KOMPAS.com - Persediaan tuna global menipis akibat penangkapan berlebih. Menurut daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), saat ini lima dari delapan spesies tuna tergolong kategori terancam atau hampir punah.

Para pemerhati konservasi mengemukakan peringatan mengenai hal ini pula dalam Kongres Konservasi Dunia (World Conservation Congress) IUCN di Jeju, Korea Selatan, hari Sabtu (8/9).

Tuna sirip biru Atlantik adalah yang paling terancam ketersediaannya. Ikan ini merupakan favorit para pecinta makanan sushi Jepang, dan dihargai tinggi. Rekor tertinggi seekor ikan dengan
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 17.17 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Senin, 01 Oktober 2012

Jepang Lirik Potensi Sektor Perikanan Lhokseumawe

Kamis, 20 September 2012 16:10 WIB
ALFIANSYAH OXCIE

LHOKSEUMAWE –  Konsulat Jenderal Jepang di Medan, pagi tadi, Kamis, 20 September 2012, sekitar pukul 10.00 WIB, berkunjung  ke Kota Lhokseumawe. Kunjungan itu membahas rencana kerjasama investasi di sejumlah bidang.

Kedatangan delegasi Konsulat Jepang ke Lhokseumawe disambut Wakil Walikota Lhokseumawe Nazarudin Khaldun, dan Sekda Kota Lhokseumawe Dasni Yuzar di ruang kerja Walikota Lhokseumawe.

Dalam pertemuan yang berlansung sekitar satu Jam, Konsulat Jepang yang diwakili oleh
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 17.34 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Protes Maraknya Pukat Harimau, Kek Sumari Jalan Kaki 186 Km





  This is not me, Log me out
Aktivitas Anda


Foto: khairul ikhwan/detikcom 
 
Medan Kek Sumari, nelayan asal Tanjung Balai berjalan kaki dari Kota Tanjung Balai-Medan dengan jarak tempuh mencapai 186 kilometer. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap maraknya pukat harimau di perairan Tanjung Balai sekitarnya.

Kakek berusia 61 tahun ini ditemani mahasiswa Universitas Asahan, Abi Hernanda Manurung, menghabiskan waktu 6 hari dalam perjalanan sebelum tiba di gedung DPRD Sumatera Utara (Sumut), Jl. Imam Bonjol, Medan, Senin (1/10/2012) siang sekitar pukul 12.00 WIB.

Tidak berjalan mulus, Sumari menelan kepahitan karena tidak bertemu anggota Komisi B, DPRD Sumut yang membidangi Kelautan dan Perikanan. Seluruh anggota Komisi B dikabarkan
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 16.53 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Ukuran Ikan Menyusut Akibat Perubahan Iklim

climate change


Ukuran tubuh ikan tergantung pada suhu air dan tingkat oksigen

Para ilmuan memperingatkan ukuran spesis ikan diperkirakan akan menyusut hingga 24% akibat pemanasan global.

Para peneliti menggunakan model dampak kenaikan suhu pada lebih dari 600 spesis antara 2001 dan 2050.

Air yang lebih hangat dapat menurunkan tingkat oksigen laut dan mengurangi bobot tubuh ikan secara signifikan.

Para ilmuan juga menyatakan kegagalan mengendalikan emisi gas rumah kaca akan memiliki dampak yang lebih besar pada ekosistem laut dari dugaan sebelumnya.

Sebelumnya, riset telah menunjukkan bahwa perubahan suhu laut akan berdampak pada
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 16.47 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Senin, 17 September 2012

Sabang Lebih Cocok Jadi Pangkalan Ikan

BANDA ACEH - Presiden Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Muhammad Said Didu, menilai, Sabang lebih cocok jadi pangkalan perikanan Asia Selatan. Sebab secara alamiah, Sabang akan menjadi pintu masuk dan penghubung Indonesia ke negara-negara Asia Selatan.

“Menjadikannya sebagai pangkalan perikanan Asia Selatan lebih realistis dan rasional,”
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 16.19 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Senin, 10 September 2012

Warga Lampanah Datangi Bapedal Aceh

Rabu, 9 Mei 2012 10:48 WIB


090512foto.13_.jpg
Mahasiswa bersama warga Lampanah Leungah, Kecamatan Seulimuem, Aceh Besar melakukan aksi demo di Kantor Bapedal Aceh, Selasa (8/5). Dalam aksi itu warga menolak keberadaan tambang bijih besi di daerah mereka. SERAMBI/BUDI FATRIA

BANDA ACEH - Warga Kemukiman Lampanah Leungah, Kecamatan Seulimuem, Aceh Besar, kembali menyatakan penolakannya terhadap rencana pengerukan dan penambangan pasir besi di wilayah perairan mereka. Penyataan itu diusung di poster yang dibawa oleh pendemo saat sejumlah perwakilan masyarakat dari lima desa di Kemukiman Lampanah Leungah bertemu Komisi Penilai Amdal Aceh, di Kantor Bapedal Aceh, Selasa (8/5).

“Pada pertemuan itu memang tidak dibahas apakah tuntutan warga diterima atau ditolak. Tapi, semua masukan dari perwakilan warga, pakar hukum, pemerhati lingkungan, serta pihak lainnya akan menjadi acuan keputusan yang akan ditentukan nantinya, oleh Ketua Komisi Penilai Amdal Aceh. Tapi bagaimana pun, seluruh masyarakat tetap
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 01.27 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

PT SSN Akui Kolam Limbahnya Jebol

Sabtu, 8 September 2012 14:16 WIB



* Warga Tuntut Ganti Rugi

SUBULUSSALAM – PT Sumatera Sawit Nabati (SNN) akhirnya mengakui, kolam penampungan limbah pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) miliknya yang berlokasi di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam pernah jebol, sehingga sebagian limbahnya ke luar dan mencemari sungai. Dampak dari pencemaran itu, berton-ton ikan dan udang di sungai itu mati, Rabu (5/9) pagi.

Pengakuan tersebut disampaikan Manajer Pabrik PT SSN, Jamaluddin di hadapan kepala desa, tokoh pemuda, pegiat LSM, mahasiswa, dan ratusan nelayan serta masyarakat Kecamatan Runding dalam pertemuan di Aula Sekretariat Kecamatan Runding, Jumat (7/9) pagi.

Sebelumnya, sejak Rabu hingga Kamis, Jamal terkesan
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 01.07 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

DPRK Subulussalam Minta PT SSN Hentikan Operasi

Minggu, 9 September 2012 09:19 WIB


* Dampak Tercemarnya Sungai Batu-Batu

SUBULUSSALAM – Tercemarnya Sungai Batu-Batu oleh limbah pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) PT Sumatera Sawit Nabati (SSN) disikapi oleh DPRK Subulussalam dengan meminta pihak perusahaan menghentikan sementara operasional pabrik di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat hingga persoalan dengan masyarakat selesai.

“Surat sudah saya teken kemarin, meminta perusahaan menghentikan operasional pabriknya hingga persoalan dengan masyarakat selesai,” kata Ketua DPRK Subulussalam, Pianti Mala menjawab Serambi, Sabtu (8/9).

Pianti mengatakan, langkah tegas tersebut
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 01.03 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Ada Indikasi Sungai Tercemar Limbah PMKS

Jumat, 7 September 2012 09:30 WIB


* Ditemukan Kolam Baru Diperbaiki

SUBULUSSALAM – Dugaan masyarakat bahwa matinya berton-ton ikan dan udang di Sungai Batu-Batu, Kecamatan Runding, Kota Subulussalam, Rabu (5/9), disebabkan pencemaran limbah pabrik minyak kelapa sawit (PMKS), kini makin menguat.

Pasalnya, berdasarkan pengecekan Tim Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan, Pertamanan, dan Pemadam Kebakaran (BLHKPPK) Kota Subulussalam ke lapangan Kamis (6/9) kemarin, ditemukan fakta adanya tanggul kolam penampungan limbah PMKS milik PT Sawit Sejahtera Nabati (SSN) di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat yang dindingnya terkesan baru diperbaiki.

Ibnu Hajar yang didampingi Ramli, Kabid Lingkungan Hidup dan
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 01.00 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Ikan di Sungai Batu-batu Mati

Kamis, 6 September 2012 09:48 WIB

06092012foto.12_.jpg



* Mati Massal Diduga Keracunan Limbah Pabrik *

SUBULUSSALAM - Aliran Sungai Batu-batu yang bermuara ke Sungai Souraya, Kecamatan Runding, Kota Subulussalam diduga tercemar limbah pabrik menyebabkan ikan dan udang mati massal--bahkan diprediksi bisa punah. Fenomena memiriskan itu terlihat sejak Rabu (5/9) pagi setelah air sungai berubah keruh kehitam-hitaman menebarkan aroma persis limbah kelapa sawit.

Berkembang dugaan penyebab matinya hasil sungai yang menjadi andalan nelayan Kecamatan Runding dan Simpang Kiri itu akibat tercemar limbah pabrik minyak kelapa sawit. “Kami duga ada limbah yang tumpah ke sungai, tapi ini yang
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 00.51 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Sabtu, 01 September 2012

Boat Karam belum Ditarik

Sabtu, 1 September 2012 12:11 WIB




MEUREUDU - Kapal Motor (KM) Nadia 3, milik H Zainal Abidin, warga Teupin Pukat Meurahdua yang tenggelam di perairan Meureudu Pidie Jaya pada Rabu (29/8) lalu hingga Jumat kemarin belum ditarik dan masih di lokasi kejadian.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pijay Ir H Ikhsanuddin menyebutkan, untuk mendapatkan bantuan, pemilik boat perlu membuat laporan tertulis diketahui keuchik seterusnya disampaikan ke BPBD melalui camat setempat.

Kerugian sebesar itu, kata M Nasir Mahmud, Panglima Laot Meurahdua, karena selain boat dan mesin, juga pukat dan semua peralatan tidak bisa diambil lagi. KM Nadia 3 dengan berkekuatan mesin 150 PK atau 29 GT saat berlayar ke laut dua hari sebelum nahas berkekuatan 20 orang nelayan. 
Karamnya boat tersebut dilaporkan karena badan kapal bocor.
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 13.29 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Pukat Harimau Merajalela di Singkil

Sabtu, 1 September 2012 11:05 WIB
 



SINGKIL - Kapal pukat harimau asal Sibolga, Sumatera Utara, dilaporkan makin merajalela menjarah ikan di laut Aceh Singkil. Wilayah tangkapnya dekat saja dengan garis pantai, hingga deru suara mesinnya terdengar di tengah keheningan malam hari ke pemukiman penduduk.

Kondisi itu, meresahkan nelayan tradisional yang mencari nafkah tak jauh dari bibir pantai. Bila tidak segera ada tindakan dari aparat terkait, dikhawatir dapat memicu konflik di tengah lautan. “Tadi malam sudah ada masuk lima kapal pukat harimau. Terlihat oleh nelayan di sekitar Pulau Birahan (masuk dalam wilayah Kecamatan Singkil Utara-red) itu kan dekat sekali dengan wilayah kita,” kata Sujono nelayan di Singkil Utara, Jumat (31/8).

Menurutnya, daerah tangkapan kapal pukat harimau berada dalam wilayah perairan Singkil Utara. Sehingga nelayan setempat yang menggunakan peralatan tangkap tradisional kesulitan dalam mencari ikan di laut. “Kalau pukat harimau habis semua ikan yang ada dilaut dari mulai yang kecil hingga sebesar kapal,” imbuh nelayan lainnya.

Kapal pukat harimau melakukan aksinya pada malam Jumat, ketika nelayan Aceh Singkil libur melaut. Hal itu dilakukan agar terhindar dari pantauan nelayan setempat. Warga mendesak aparat terkait segera menertibkan kapal pukat harimau, sebelum seluruh isi kekayaan laut Aceh Singkil, ludes terkuras.
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 13.27 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Senin, 27 Agustus 2012

Ikan Mati Mengapung di Krueng Lamnyong


25082012foto.11_.jpg
SERAMBI/MURSAL ISMAIL
RIBUAN ikan mati terapung di pinggiran Krueng Lamnyong, Banda Aceh, Jumat (24/8) sore. Hingga malam tadi belum diketahui penyebab matinya ribuan ikan secara mendadak di sungai itu.

* Bapedal: Diduga karena Perubahan Cuaca

BANDA ACEH - Fenomena yang menyedot perhatian masyarakat terjadi di aliran sungai (krueng) Lamnyong, Banda Aceh, Jumat (24/8) siang. Di beberapa bagian permukaan sungai yang tenang itu terlihat hamparan berwarna putih kekuning-kuningan yang ternyata adalah ikan yang mengapung. Ada yang sudah mati dan tak sedikit pula yang terlihat masih bergerak dengan kondisi lemah.

Hingga lepas magrib tadi malam, ikan yang mengapung di aliran sungai pada jalur utama ke Darussalam itu masih menjadi tontonan masyarakat. Warga setempat mengatakan, sudah ada petugas yang datang mengambil sampel air sungai untuk diteliti. 

Amatan Serambi di lokasi kejadian, ikan yang mati mengapung itu umumnya belanak (beulaneuk) dan beberapa jenis ikan kecil lainnya. Fenomena itu mulai terlihat masyarakat sejak pukul 13.00 WIB, Jumat kemarin. Selain masyarakat di sepanjang aliran sungai, tak sedikit pengguna jalan berhenti di atas jembatan Lamnyong menyaksikan kejadian itu.

Banyak pula warga yang memanfaatkan kesempatan itu untuk menjala sisa-sisa ikan yang masih hidup yang umumnya sudah membentuk hamparan di pinggir Krueng Lamnyong sebelah barat. Sedangkan yang sudah mati lebih banyak terapung dan terbawa angin ke pinggir sebelah timur tak jauh dari jembatan.

Warga setempat menduga penyebab kematian ikan itu karena limbah pupuk padi di persawahan Krueng Barona Jaya yang dibawa arus akibat hujan deras beberapa hari terakhir ini. “Kalau sengaja diracun, sepertinya tidak mungkin karena ikan-ikan besar tidak mati,” kata Abdullah, seorang petani tambak yang ikut melihat peristiwa itu.

Hingga pukul 19.30 WIB malam tadi, sebagian warga masih tetap menjala sisa-sisa ikan yang masih hidup. Ada yang sudah terkumpul setengah goni, bahkan informasi pada siangnya sudah ada yang menjual ikan dari Krueng Lamnyong itu ke Pasar Lambaro, Aceh Besar.

Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Aceh, Ir Husaini Syamaun yang dihubungi Serambi tadi malam mengaku belum menerima laporan kejadian matinya ikan di aliran Krueng Lamnyong. Namun, kata Husaini, kasus itu bukan yang pertama, karena sudah pernah terjadi pada bulan Juli 2009.

“Ini mungkin karena perubahan cuaca. Sebelumnya musim kemarau, tiba-tiba hujan. Sehingga kadar asam air bertambah dan bisa menyebabkan sebagian ikan mati. Kasus seperti ini tidak hanya terjadi di sungai, tetapi juga di kolam ikan. Jika kasusnya seperti ini, maka sama seperti hasil penelitian laboratorium ketika peristiwa serupa pada bulan Juli 2009,” kata Husaini.

Menurutnya, efek racun terhadap perubahan cuaca ini tidak berbahaya terhadap orang-orang yang mengonsumsi sisa ikan yang masih hidup di Krueng Lamnyong itu. Meski demikian, Husaini juga tidak mengenyampingkan perkiraan warga bahwa penyebabnya adalah racun yang bersumber dari air pupuk padi.(sal)
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 12.27 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Selasa, 07 Agustus 2012

Aceh Punya Potensi Besar di Sektor Kelautan dan Perikanan


Aceh Punya Potensi Besar di Sektor Kelautan dan Perikanan





TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo menyatakan, Aceh memiliki potensi besar di sektor kelautan dan perikanan.
Meski begitu, menurut Sharif, Aceh sebagai daerah perbatasan, memiliki kerawanan di daerah laut. Potensi rawan tersebut adalah penggalian sumber daya alam, seperti pencurian ikan.
"KKP akan menitikberatkan masalah Illegal, unreported,
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 23.01 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

UNESCO Tetapkan Laut Wakatobi Sebagai Cagar Biosfir

 
Arsip Kementerian Kehutanan Wakatobi

JAKARTA, KOMPAS.com- Unesco menetapkan perairan laut Wakatobi, Indonesia, sebagai salah satu Cagar Biosfir Dunia di antara 20 cagar biosfir baru lainnya.
Dengan demikian, Wakatobi menjadi cagar biosfir ke-8 di Indonesia setelah Cibodas (Jawa Barat), Tanjung Puting (Kalimantan Tengah), Lore Lindu (Sulawesi Tengah), Komodo (NTT), Gunung Leuser (Aceh dan Sumut), Siberut (Sumatera Barat), dan Giam Siak Kecil (Riau).
Kepala Pusat Humas Kemenhut Sumarto, Rabu (25/7/2012), menginformasikan, penetapan itu dilakukan
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 22.39 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran Sains

Amfibi Aneh, Bentuknya Mirip Alat Kelamin Pria


RONDONIA, KOMPAS.com — Para biolog menemukan makhluk hidup yang sangat unik karena sekilas penampilannya mirip alat kelamin pria atau penis. Kemudian diketahui kalau makhluk itu merupakan jenis amfibi.
Meskipun tergolong amfibi, bentuk makhluk tersebut lebih mirip ular. Para ilmuwan menamainya Atretochoana eiselti atau ular yang terkulai/tak kaku. Secara kekerabatan, makhluk ini dekat dengan salamander dan katak.
Amfibi itu ditemukan pada November 2011 lalu, tetapi ilmuwan baru mengonfirmasinya sebagai jenis baru pada Rabu (1/8/2012).
Spesies ini ditemukan di Sungai Madeira di Rondonia, Brasil, saat ilmuwan berupaya mengeringkan
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 22.35 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran Sains

Kapal Trawl Resahkan Nelayan Tamiang

* Nelayan Enggan Melapor
KUALASIMPANG - Keberadaan kapal yang menggunakan pukat harimau (trawl) di perairan Aceh Tamiang sejak dua bulan terakhir, semakin meresahkan nelayan setempat. Sebab, kehadiran kapal dari luar daerah yang mengguanakan pukat harimau itu telah membuat nelayan tradisional berkurang hasl tangkapan. Nelayan telah apatis dan enggan melapor karena selama ini meskipun telah dilapor tidak ada tindakan.

Kechik (Datok) Pusong Kapal, Bramsyah kepada Serambi Minggu (4/12) mengatakan, kapal trawl di
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 03.52 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Pukat Trawl Digunakan, Anak Ikan Mati Sia-sia

PENGGUNAAN pukat trawl sekali digunakan di laut, menyebabkan ribuan anak udang, anak ikan belana, gulamo dan anak ikan rajungan mati sia-sia. Tanpa disadari pola kerja itu, merusak mata pencaharian diri sendiri dan orang lain.

Ali Nuddin nelayan asal Pulau Sarok, Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Rabu (25/7) menceritakan, pengalaman menggunakan alat tangkap udang yang dalam bahasa setempat disebut ‘pukat ular’ tersebut.

Selama empat tahun penggunaan pukat trawl, penghasilanya tak cukup sekadar memperbaiki boat dan
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 03.46 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Rabu, 01 Agustus 2012

Kepulangan Nelayan Disambut Tangis

Rabu, 1 Agustus 2012 10:00 WIB


01082012foto.9_.jpg
SERAMBI/BUDI FATRIA
Keluarga terharu ketika bertemu dengan Chandra Perdana (20) salah seorang dari dua nelayan Aceh yang dipulangkan dari Thailand saat tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Selasa (31/7).


BANDA ACEH - Dua nelayan asal Ulee Lheue, Banda Aceh, Bukhari (37), nakhoda KM Safrina bersama seorang awaknya, Candra Pradana (24) yang terdampar ke perairan Phuket, Thailand, sejak Senin (23/7) lalu, kemarin siang (31/7) tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar. Kepulangan keduanya disambut isak tangis
keluarga yang menjemput di bandara.

Kedua nelayan yang menumpangi pesawat Garuda dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta itu tiba di Bandara SIM sekitar pukul 11.00 WIB. Saat ke luar dari ruang kedatangan dalam negeri Bandara SIM, Candra langsung dipeluk oleh ibunya yang sudah lama menunggu. Perempuan itu tak mampu menahan tangis saat memeluk putranya. Anak perempuan Bukhari juga menangis di pelukan ayahnya, sambil berucap syukur.

Selanjutnya, kedua nelayan ini bersalam-salaman dengan rombongan yang sudah
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 15.04 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Dua Nelayan Ulee Lheu Ditemukan di Thailand

Rabu, 25 Juli 2012 13:56 WIB











BANDA ACEH - Dua nelayan Ulee Lheu, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh yang menghilang sejak melaut 1 Juli 2012 dari Pelabuhan Perikanan Ulee Lheu, sudah ditemukan oleh polisi Thailand di perairan laut negara itu. Keduanya adalah Bukhari (37), nahkoda boat KM Safrina dan
Candra Pradana (24), anak buah kapal (ABK) Safrina itu.

Panglima Laot Aceh HT Bustamam menyampaikan informasi itu setelah menerima pemberitahuan dari Lanal Sabang dan SAR Aceh kemarin. Menurutnya, kronologis kedua nelayan itu ditangkap masih menunggu pemberitahuan pihak KBRI di Thailand.

“Mudah-mudahan mereka tidak bermasalah dan segera dikembalikan ke keluarga masing-masing. Apalagi keduanya hanya nelayan tradisional yang sebatas mencari nafkah untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari,” tulis Bustamam lewat siaran pers kepada Serambi kemarin.

Kata Bustamam, pihaknya akan terus bekerja sama dengan pihak, seperti KBRI di Thailand,
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 14.59 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)

Dua Nelayan Aceh Diamankan di Phuket

Sabtu, 28 Juli 2012 13:29 WIB


KBRI Thailand Segera Upayakan Pemulangan

BANDA ACEH - Keberadaan dua nelayan asal Aceh, Bukhari (37), nakhoda KM Safrina bersama ABK-nya, Candra Pradana (24), yang menghilang sejak melaut pada 1 Juli 2012 dari Pelabuhan Perikanan Ulee Lheu, Banda Aceh dipastikan dalam kondisi sehat dan berada dalam pengamanan kepolisian Distrik Phuket, Thailand.

Informasi mengenai lokasi diamankannya kedua nelayan asal Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh tersebut diterima Sekjen Panglima Laot Aceh, H Umar Abd Aziz pada Jumat (27/7) sore dari Sekretaris Kedua KBRI Thailand, Evita Chaesara.

“Ya, pada Jumat sore, Ibu Evita menelepon mengabarkan lokasi keberadaan Bukhari dan Chandra,” kata Umar kepada Serambi, malam tadi.

Menurut Umar, sejak menerima surat pemberitahuan dari Panglima Laot Aceh tentang
read more >>
Diposting oleh Yusni Hafrialdi di 14.31 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan)
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Profilku

Foto saya
Yusni Hafrialdi
Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia
Jika anda melihat dan mendengar adanya kegiatan dan tindakan illegal fishing dan kegiatan merusak sumber daya kelautan dan perikanan mohon segera laporkan kepada kami, terima kasih
Lihat profil lengkapku

Entri Populer

  • Aplikasi Teknologi Penginderaan Jauh Untuk Penentuan Fishing Ground Ikan Tuna di Selat Makassar
    Oleh : Asep Irwan, Universitas Padjadjaran ABSTRAK Pemanfaatan data inderaja dengan melihat beberapa parameter fisika, kimia, dan b...
  • Teknologi Umpan Buatan Untuk Nelayan dari Sampah Plastik PET (PolyEthylene Terephthalate) Untuk Mengoptimalkan Hasil Tangkapan
    Oleh : Arqi Eka Pradana  Di Indonesia limbah plastik merupakan masalah yang sudah dianggap serius bagi pencemaran lingkungan khususnya ...
  • Jenis Ikan Laut, Tambak dan Rawa yang Mulai Langka
    Bireuen - Penangkapan ikan yang berlebihan (overfishing) dan munculnya ikan-ikan lain yang lebih dominan memangsa ikan-ikan lainnya, me...
  • Arti Mimpi
    Apakah anda sering mengalami atau setidaknya pernah mengalami mimpi yang aneh dan tidak biasa? Di luar dari mimpi yang sering anda alami se...
  • Pembangunan dan Pengembangan Pesisir Melalui Aspek Sosial, Ekonomi dan Budaya
    Oleh : Izzur Rozabi, Universitas Padjajaran  Sebagian besar penduduk Indonesia hidup di wilayah pesisir dan bergantung pada hasil kela...

Arsip Blog

  • ►  2014 (22)
    • ►  April (4)
    • ►  Februari (18)
  • ►  2013 (26)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (10)
  • ▼  2012 (129)
    • ▼  November (7)
      • Empat Nelayan Tamiang Terkatung-katung di Laut
      • 10 Kadis Kelautan Bahas Rencana Induk Pelabuhan
      • Kapal Pembom Ikan Meledak di Simeulue
      • Panglima Laot Imbau Nelayan Patuhi Batas Wilayah
      • Tim Penyelam Aceh Survey Potensi Bahari Aceh Selatan
      • Empat Titik Wisata Bahari Ditemukan di Aceh Selatan
      • Nelayan Aceh Terdampar di India
    • ►  Oktober (35)
      • Me-manusia-kan Penduduk Pesisir yang Terpaksa Hidu...
      • Negeri Berpesisir
      • Kepedulian Kita + Perairan Kita = Kemakmuran Kita ...
      • Prospek Nelayan
      • Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sebagai P...
      • Memanfaatkan Sosial Media “Twitter Tourist Fishing...
      • Memberdayakan Masyarakat Maritim Lebih Maju
      • Solusi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Hidup Sert...
      • SMART PLASTIC ROLLING UNTUK BERBAGAI APLIKASI MASY...
      • Sejuta Manfaat Rumput Laut
      • Aplikasi Teknologi Penginderaan Jauh Untuk Penentu...
      • Pembangunan dan Pengembangan Pesisir Melalui Aspek...
      • Negeriku Negara Maritim
      • Mengoptimalkan Pengelolaan Sumber Daya Laut Indone...
      • Pembangunan Umum Infrastruktur di Kawasan Pesisir
      • Permasalahan Sedimen di Daerah Pesisir dan Pengelo...
      • Menjadi Enterpreneur di Wilayah Pesisir
      • Punahnya Masyarakat Pesisir Indonesia
      • Al-Quran sebagai Media Belajar Kemaritiman Sepanja...
      • Teknologi Umpan Buatan Untuk Nelayan dari Sampah P...
      • Potret Kehidupan Nelayan
      • Degradasi Biofisik Terhadap Pantai Timur Sumatera
      • Teknologi PemeliharaanKerang Mutiara untuk Masyara...
      • 323 PRODUK PERIKANAN DAPAT SERTIFIKASI INTERNASIONAL
      • PACU EKSPOR, KKP TINGKATKAN MUTU DAN KEAMANAN PROD...
      • Arti Kesuksesan
      • Lingkungan Rusak Kwalitas Air Menurun
      • 19 Fakta Unik Tentang Air
      • Data Unik Sampah
      • Sungai Yangtze Tiba-tiba Berubah Jadi Merah Darah
      • Warga Konsumsi Daging Paus
      • Lima dari Delapan Spesies Tuna Hampir Punah
      • Jepang Lirik Potensi Sektor Perikanan Lhokseumawe
      • Protes Maraknya Pukat Harimau, Kek Sumari Jalan Ka...
      • Ukuran Ikan Menyusut Akibat Perubahan Iklim
    • ►  September (8)
      • Sabang Lebih Cocok Jadi Pangkalan Ikan
      • Warga Lampanah Datangi Bapedal Aceh
      • PT SSN Akui Kolam Limbahnya Jebol
      • DPRK Subulussalam Minta PT SSN Hentikan Operasi
      • Ada Indikasi Sungai Tercemar Limbah PMKS
      • Ikan di Sungai Batu-batu Mati
      • Boat Karam belum Ditarik
      • Pukat Harimau Merajalela di Singkil
    • ►  Agustus (9)
      • Ikan Mati Mengapung di Krueng Lamnyong
      • Aceh Punya Potensi Besar di Sektor Kelautan dan Pe...
      • UNESCO Tetapkan Laut Wakatobi Sebagai Cagar Biosfir
      • Amfibi Aneh, Bentuknya Mirip Alat Kelamin Pria
      • Kapal Trawl Resahkan Nelayan Tamiang
      • Pukat Trawl Digunakan, Anak Ikan Mati Sia-sia
      • Kepulangan Nelayan Disambut Tangis
      • Dua Nelayan Ulee Lheu Ditemukan di Thailand
      • Dua Nelayan Aceh Diamankan di Phuket
    • ►  Juli (11)
    • ►  Juni (23)
    • ►  Mei (15)
    • ►  April (21)
  • ►  2011 (129)
    • ►  November (39)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (16)
    • ►  Mei (16)
    • ►  Januari (36)

Labels

  • Klipping/Saduran (Kelautan dan Perikanan) (99)
  • Klipping/Saduran Sains (8)

Recent Posts

Pengikut

Link

  • http://indomaritimeinstitute.org
  • http://mukhtar-api.blogspot.com
  • http://www.aceh.tribunnewes.com
  • http://www.acehprov.go.id
  • http://www.ajisularso.wordpress.com
  • http://www.antaranews.com
  • http://www.batikanrantika.blogspot.com
  • http://www.beritaperikanan.blogspot.com
  • http://www.chibexcyber.blogspot.com
  • http://www.detik.com
  • http://www.ditwassdk.wordpress.com
  • http://www.dkpaceh.com
  • http://www.ec.europa.eu
  • http://www.facebook.com
  • http://www.facebook.com/lautlestari.indonesia
  • http://www.goblue.or.id
  • http://www.hankam.kompasiana.com
  • http://www.illegal-fishing.info
  • http://www.kkp.go.id
  • http://www.kompas.com
  • http://www.kp3k.kkp.go.id
  • http://www.kuala.or.id/
  • http://www.mccf-yplp.blogspot.com
  • http://www.pewenvironment.org
  • http://www.rmol.co
  • http://www.rpoa.sec.kkp.go.id
  • http://www.stopillegalfishing.com
  • http://www.stp.kkp.go.id
  • http://www.suara-tamiang.com
  • http://www.suarakarya-online.com
  • http://www.tempo.co
  • http://www.theglobejournal.com
  • http://www.tribunnews.com
  • http://www.twitter.com
  • http://www.unsyiah.ac.id
  • http://www.walhi.or.id
  • info hukum kelautan dan perikanan
  • perikanan indonesia

Download

Total Tayangan Halaman

lampulotownsquare.blogspot.com. Tema Perjalanan. Diberdayakan oleh Blogger.